Hidayatullah.com–Proses penutupan Lokalisasi pelacuran di Tanggul, Kabupaten Blitar Jawa Timur tak terlepas dari peran pemuda. Selain Banser, ada pula Pemuda Muhammadiyah Blitar. Dalam aksi penutupan lokalisasi itu, ratusan lebih Pemuda Muhammadiyah ikut ambim bagian. Bahkan, mereka juga siap mengawal penutupan itu hingga benar-benar tutup.
Menurut Ketua DPM Blitar, Bashori Adi, Pemuda Muhammadiyah tidak hanya berhenti di penutupan. Pihaknya akan memberikan beberapa alternatif untuk merehabilitasi tempat bekas prostitusi itu menjadi produktif.
“Kita siap memberikan solusi tergantung dengan tempat lokalisasi yang ada,” ujarnya kepada hidayatullah.com, Selasa (06/12/2011).
Untuk bekas Lokaliasi Poluan, misalnya, Adi memiliki konsep merubahnya untuk pasar. Dari segi tempat, lahan itu cocok dijadikan pasar.
“Tempat itu sangat strategis, jadi bagus untuk pasar,” terangnya. Selain pasar, katanya lagi, tempat itu juga bisa dialihfungsikan untuk peternakan ayam.
“Daerah itu cukup kering dan luas, cocok dijadikan peternakan ayam,” ujarnya.
Sementara, untuk lokalisasi Tanggul atau Pasirharjo lebih tepat dijadikan tempat rehabilitasi sosial. “Di sana, cocoknya dibuat pesantren atau masjid,” ujarnya.
Ia menilai, langkah itu perlu dilakukan. Pasalnya, kondisi warga yang tinggal di sekitar bekas lokalisasi cukup memperihatinkan. Baik dari sisi sosial, ekonomi maupun keagamaan. Karena itu, ia berharap, pasca ditutupnya lokalisasi, warga sekitar tidak dibiarkan begitu saja, melainkan diberikan alternatif.*