Hidayatullah.com — Peneliti Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSIST) Dr. Adian Husaini menilai peradaban Islam bisa kalah oleh Barat karena hilangnya adab. Peradaban Islam juga bisa kalah oleh Mongol karena hilangnya adab, hal itu sebagaimana berhasil didiagnosa oleh ilmuan Melayu Islam terkemuka Prof. Syed Naquib Al-Attas.
“Masalah utama kita sesungguhnya adalah masalah adab,” kata Adian pada acara dialog nasional peradaban di Makassar, Senin (05/03/2012).
Adian menegaskan bahwa umat Islam perlu mengenal sejarah untuk memahami peradabannya. Sebab jika tidak kita akan kebingungan. Padahal Al-Qur’an sendiri lebih banyak berbicara tentang sejarah, katanya.
“Distorsi sejarah itu telah menggiring generasi hari ini melihat Islam berlawanan dengan Pancasila. Padahal jika ditelusuri sejarahnya, konsep Pancasila itu sangat-sangat Islami,” terang Adian.
Lihat sila Pancasila, jelas dia, ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijasanaan.
“Jadi, bukan dipimpin oleh suara terbanyak, tapi hikmat (ilmu)” tegasnya.
Tapi kemudian, lanjut dia, lantaran hegemoni Barat hari ini umat Islam menjadi tidak bangga terhadap agama dan peradabannya sendiri. Maka pantas jika Profesor Al-Attas menegaskan bahwa tidak ada peradaban yang sangat merusak selain peradaban Barat. Tidak saja terhadap peradaban Islam, tapi hampir semua peradaban di dunia.
Mengutip pandangan pemikir Islam asal Aljazair yang terkemuka abad kedua puluh Malik Benabi, Adian mengatakan ada tiga komponen peradaban yaitu manusia, tanah dan waktu. Yang utama dalam peradaban adalah manusia, tegasnya.
“Nabi pertamakali konsentrasi membangun manusia. Jika manusia unggul maka sains dan teknologi pun akan ikut unggul pula,” pungkas Adian, menegaskan.*
Ilustrasi