Hidayatullah.com — Gempa yang mengguncang Aceh pada Rabu (11/4/2012) berkekuatan 8,5 skala richter membuat panik warga di Provinsi Nangroe Aceh Darusssalam (NAD) dan sekitarnya. Ratusan warga di Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, pun sesaat sebelum dan setelah terjadi gempa berduyung-duyung menuju Komplek Pondok Pesantren Hidayatullah Lhoknga yang lokasinya cukup tingga di atas bukit.
Ahmad Mursalin, warga asli Lhoknga yang juga salah satu pengurus Pesantren Hidayatullah di sana, mengatakan gempa yang berkekuatan 8,5 SR ini sempat membuat masyarakat Aceh begitu panik dan berlarian meninggalkan rumahnya masing-masing untuk mencari daratan yang lebih tinggi karena takut akan terjadi tsunami.
“Gempa yang terjadi sebelum sholat Asar kemarin itu membuat warga resah, dan panik, sehingga mereka berlarian keluar ke jalan raya untuk menuju kedaerah-daerah yang mereka anggap aman,” kata Mursalin kepada hidayatullah.com melalui pesan elektronik menyusul mulai membaiknya jaringan komunikasi di wilayah itu, Kamis (12/04/2012).
Dilaporkan juga di kota Banda Aceh saat terjadi gempa macet tolal, ditambah lagi dengan mati lampu membuat suasana cukup mencekam. Adapun masyarakat yang tinggal di Kecamatan Lhoknga, lanjut Mursalin, mereka berlarian menuju Pondok Pesantren Hidayatullah Lhoknga, Aceh Besar.
Dalam amatan Mursalin yang dapat dilaporkan, gempa yang sempat dinujum BMKG akan disusul tsunami itu membuat masyarakat berlarian karena panik. Ada yang tancap pakai mobil, motor dan ada juga yang berlarian dengan kaki. Meraka cukup panik dan menagis, mungkin karena truma tsunami yang pernah terjadi pada tahun 2004, tuturnya.
Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Lhoknga ini juga merupakan tempat pengungsi waktu terjadinya tsunami tahun 2004 lalu, sehingga karenanya masyarakat sudah akrab dengan kampus ini, dan lagi pula tempatnya memang berada di daratan yang tinggi.
Pengurus pesantren sendiri saat terjadi gempa menginstruksikan kepada seluruh santri dan warga untuk tidak keluar dari kampus. Ada juga yang disuruh ke gunung untuk memantau air laut naik. Sampai saat ini, belum ada berita tentang jatuhnya korban akibat gempa yang berkekuatan 8,5 SR tersebut di sekitar pesantren dan di Kecamatan Lhoknga.*