Hidayatullah.com–Majelis Ulama Indonesia melakukan kunjungan persahabatan ke Asosiasi Muslim China atau China Islamic Association (CIA) untuk meningkatkan silaturahim antara umat Islam Indonesia dengan umat Islam China.
Kunjungan ke asosiasi Islam China merupakan kunjungan balasan. Pada tahun 2010 lalu, delegasi CIA juga hadir ke Indonesia dengan melakukan aneka kegiatan di Jakarta dan Surabaya, kata Sekjen MUI, Drs. HM Ichwan Sam dalam surat elektronik yang diterima di Jakarta, Selasa (15/05/2012).
Kunjungan selama 13 hari yakni 12-24 Mei itu dipimpin oleh Ketua MUI, KH Amidhan dan diikuti segenap pimpinan MUI lainnya. Selain itu, turut serta dalam delegasi antara lain pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Prof. Dr. Azzumardi Azra serta perwakilan dari sejumlah lembaga lainnya.
Selain sebagai kunjungan balasan, kata Ichwan Sam, pertemuan antara MUI dengan CIA juga bernilai strategis, karena dalam pertemuan tersebut akan dibahas berbagai rancangan kerja sama, baik di bidang keagamaan, seni budaya, hingga ekonomi, jelasnya dikutip Antara.
Dikatakannya, kedatangan delegasi MUI ke China disambut sangat antusias. Mulai dari Bandara Xia Men, rombongan sudah disambut dengan karangan bunga, kemudian diantar dengan bus menuju Quan Zhou Hotel, Fujian.
Dalam jamuan makan malam yang penuh suasana kekeluargaan, President CIA Lin Chang Hua menyatakan, pihaknya sangat bangga dan senang menyambut kedatangan delegasi Islam dari Indonesia, yang disebutnya sebagai saudara dekat itu.
Lin berharap pertemuan antara perwakilan umat Islam Indonesia dan perwakilan umat Islam China dapat semakin meningkatkan hubungan baik kedua negara.
Saat mengunjungi Universitas Huaqiao, di Xiamen, khususnya dalam pertemuan dengan Rektor Universitas Huaqiao, Prof. Jia Yimin, Ketua MUI, KH Amidhan menyampaikan agar Universitas Huaqiao menyediakan fasilitas peribadatan yang memadai bagi mahasiswa muslim dan makanan halal.
Menurut Amidhan, dengan disediakan fasilitas yang memadai bagi umat Islam dalam menjalankan ibadahnya, maka besar kemungkinan minat para pemuda Indonesia, yang mayoritas beragama Islam, untuk menimba ilmu di Universitas Huaqiao akan semakin besar.
Selain itu, KH Amidhan juga menyampaikan gagasan mengenai pentingnya kerja sama antara MUI dengan Universitas Huaqiao dalam bidang pendidikan dan kebudayaan.
Menanggapi usulan tersebut, Prof. Jia Yimin menyatakan bahwa gagasan tersebut sangat menarik dan bisa segera direalisasikan.
Ia juga mengatakan, pihaknya telah memberikan beasiswa kepada puluhan mahasiswa asal Indonesia, yang secara keseluruhan jumlahnya mencapai sekitar 200-an mahasiswa.*