Hidayatullah.com — Ketua Setara Institute Hendardi mengungkapkan kekecewaannya atas batalnya pagelaran konser Stefani Joanne Angelina Germanotta atau Lady Gaga di Indonesia.
Dalam pernyataannya Hendardi menuding Polri sebagai biang keladi batalnya konser ini karena tidak memberikan jaminan rasa aman berlangsungnya konser dan karena ditekan ormas-ormas radikal.
“(Ini) merupakan gambaran bagaimana otoritas negara tidak berdaulat dan lemah di hadapan kelompok pengusung aspirasi politik intoleran, yang direpresentasikan oleh ormas-ormas radikal,” kata Hendardi kepada Hidayatullah.com, Ahad (27/05/2012).
Ia melanjutkan, otoritas negara yang seharusnya mengawal kebebasan berekspresi dan jaminan keamanan justru melemahkan kebebasan yang sudah dijamin oleh konstitusi dan perundang-undangan.
“Sangat jelas, sikap promtor yang membatalkan konser adalah buah dari tekanan dan ancaman,” tudingnya.
Selain itu Hendardi menyebutkan tarik ulur perizinan konser ini menegaskan bahwa itu bukan cuma soal tekhnis hukum perizinan tapi telah menjadi isu dan komoditas politik yang memberi keuntungan politik bagi pihak yang mengendalikan isu ini.
Seperti diketahui, Promotor konser Lady Gaga, Big Daddy, mengatakan konser Lady Gaga yang akan digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta, 3 Juni dibatalkan. Kabar pembatalan tersebut baru diterima promotor Minggu (27/5) pagi tadi dari manajemen Lady Gaga.