Hidayatullah.com—Seharusnya ada perwakilan ormas Islam yang bisa mengunjungi Muslim Myanmar agar bisa mengetahui dengan jelas persoalan sesungguhnya yang terjadi dalam musibah berdarah hari Senin kemarin.
Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Ketua PBNU, H Slamet Effendy Yusuf, kepada hidayatullah.com, Kamis (15/06/2012) kemarin.
“Selain pemerintah, harusnya ada perwakilan ormas Islam yang mengunjungi Myanmar agar bisa melakukan aksi yang berguna, “ ujar Slamet Effendy Yusuf.
Menurut Slamet, tindakan ini diperlukan, agar ormas Islam di Indonesia bisa mengetahui dengan pasti kejadian berdarah sekaligus bisa melakukan tindakan yang diperlukan guna membantu saudara-saudaranya di Myanmar.
Sementara itu, Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI)
Melalui Wakil Sekjen, Fahmi Salim, MA mengirimkan pernyataan sikap atas musibah yang kini sedang dialami Muslim Myanmar.
Dalam pernyataannya, MIUMI menuntut pemerintah RI menekan junta militer Myanmar guna menyelesaikan kasus pembantaian Muslim Myanmar.
“Menuntut Pemerintah RI sebagai saudara tua ASEAN untuk menekan junta militer Myanmar agar menyelesaikan kasus Rohingya dengan seadil-adilnya berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan universal dan merehabilitasi hak mereka yang dilanggar,” tulisnya.
Selain itu, MIUMI juga menghimbau umat Islam untuk melakukan Qunut Nazilah demi keselamatan kaum Muslimin Rohingya yang telah mendapat perlakuan diskriminatif.
Seperti diketahui, ketegangan menyelimuti Myanmar barat laut, Senin, 11 Juni 2012, setelah kekerasan sektarian berkecamuk di kota terbesar pada akhir pekan. Reuters menyaksikan kelompok-kelompok yang berseteru dari muslim dan Buddha merusak puluhan rumah, sementarapolisi memberikan tembakan ke udara buat membubarkan kerumunan.
Diperkirakan 10 orang Muslim tewas atas musibah yang terjadi di kota negara bagian Rakhine, Maungdaw ini. Sebelumnya, Slamet Effendy Yusuf juga meminta pemerintah melalui ASEAN berperan aktif ikut menyelesaikan kasus ini.*