Hidayatullah.com—Beginilah jika uang negara betul-betul digunakan untuk kepentingan masyarakat, terutama untuk kepentingan membangun ruhani. Menjelang Ramadhan 1433 Hijriah, pengurus 151 masjid di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menerima insentif tahap II (April-Juni 2012) yang disalurkan Dinas Syariat Islam (DSI) sejak Sabtu (14/7/2012) sampai Senin (16/7/2012).
Teungku Imam menerima Rp 200.000/orang/bulan, Teungku Sagoe Rp 200.000/orang/bulan, Bilal Rp 150.000/orang/bulan, dan Khadam Rp 150.000/orang/bulan.
Selain itu juga disalurkan insentif tahap II (April-Juni 2012) untuk 450 guree seumeubet (guru mengaji) di 150 desa (3 orang/desa) masing-masing Rp 100.000/bulan. Juga insentif untuk petugas fardhu kifayah (pemandi jenazah) sebanyak 300 orang (2 orang/gampong) Rp 100.000/orang/bulan. Jumlah dana yang diserap untuk bantuan tahap II tersebut Rp 609.450.000 bersumber dari APBK 2012.
Kepala DSI Abdya, Drs H Marnus Labsyar, Minggu (15/7) menjelaskan, insentif pengurus masjid, guree seumeubet dan petugas fardhu kifayah, disalurkan sejak Sabtu (14/7) untuk Kecamatan Kecamatan Lembah Sabil, Manggeng, Tangan-Tangan dan Setia, dipusatkan di Masjid At-Taqwa Manggeng. Minggu (15/7) disalurkan untuk Kecamatan Susoh dan Blangpidie, dan Senin (16/7) untuk Kecamatan Jeumpa, Kuala Batee, dan Babahrot.
Kecuali itu, juga disalurkan Bantuan Kemakmuran Masjid (BKM) Tahap II (April-Juni 2012) dimulai Senin (16/7) untuk 151 masjid. Setiap masjid menerima bantuan Rp 1.000.000/bulan untuk tiga bulan ke depan dengan menyerap dana Rp 453.000.000 bersumber dari APBK 2012.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Anggaran BKM dialokasikan untuk mendukung kegiatan majelis taklim dewasa dan kegiatan majelis taklim remaja di setiap masjid.
“Kita harapkan BKM ini harus diselesaikan dengan kegiatan pada masing-masing masjid. Dalam arti, setiap petugas merasa berkewajiban untuk meningkatkan kegiatan keagamaan, lebih-lebih lagi melaksanakan kegiatan majelis takim di setiap masjid,” kata Marnus, seperti diberitakan pada laman Serambi Indonesia.*