Hidayatullah.com—Selain dihadiri ribuan pelajar dan mahasiswa, “Aksi Simpatik Rohis” juga dihadiri kalangan alumninya yang kini telah menyebar di berbagai tempat dan profesi. Salah satunya adalah kehadiran Edward Effendi, salah seorang alumni Rohis SMK Negeri 54 Jakarta Pusat tahun 2006. Edward datang bersama istrinya Maharani dan anaknya Syarifah Husna Kamilah.
Keikutsertaan Edward bersama anak dan istrinya dalam aksi di Bundaran Hotel Indonesia (HI) ini dalam rangka mendukung aktivis Rohis sekaligus menjelaskan kepada masyarakat atas stigma terhadap organisasinya di mana ia dulu telah diajarkan mengenal Islam dan akhlak yang benar.
Menurutnya, tuduhan Rohis tempat perekrutan teroris muda sungguh menyesatkan dan jauh dari fakta. Edward justru mengaku, dirinya mendapat ilmu bagaimana menjadi suami yang baik dari Rohis.
“Rohis ngajarin gue gimana membangun keluarga yang islami, nggak ada tuh gue diajarin melakukan teror,” jelas suami dari Maharani ini kepada hidayatullah.com di sela-sela aksi di Bundaran HI, Ahad (23/09/2012).
Tak peduli jarak yang ditempuh peserta aksi dari HI ke Monas, Edward Tetap mengikuti aksi sambil menggendong anaknya Syarifah Husna Kamilah yang baru berusia 11 bulan.
Edward merasa sangat sakit hati atas ulah beberapa media televisi yang suka mengaitkan kasus terror dengan kalangan aktivis masjid dan Rohis.
“Rohis ngajarin gue hormat sama orangtua, bertanggung-jawab kepada kehidupan di dunia dan akhirat. Rohis juga bikin gue ngerti apa dan ke mana tujuan hidup gue. Jadi apa yang salah?” tambah Edward.
Menurutnya, tak ada kata lelah dalam berjuang untuk Islam. Fitnah dan stigma ini, menurutnya akan dihadapi Rohis dan alumninya dengan senang hati secara bersama-sama.
Ia juga menambahkan, seharusnya bangsa dan pemerintah Indonesia berterima kasih kepada gerakan Rohis. Bukan sekedar Rohis memiliki banyak prestasi pendidikan, tapi Rohis juga mengajarkan penerus bangsa ini fitrah dasar kemerdekaan bangsa Indonesia, yakni Islam.*