Hidayatullah.com—Tak kurang seribuan massa dari berbagai elemen yang tergabung dalam Forum Masyarakat Minangkabau Tolak Superblock Lippo Group (FMM-SBLG) berunjuk rasa ke rumah Dinas Wali Kota Padang, Fauzi Bahar.
Massa mendesak agar di hari terakhir masa jabatanya Wali Kota mencabut izin keseluruhan investasi Superblock Lippo Group, di simpang jalan Khatib Sulaiman Padang yang telah ditetapkan sebagai kawasan perkantoran provinsi.
Selain unjuk rasa damai dan tertib ke rumah Dinas Fauzi Bahar yang saat itu sedang menggelar acara perpisahan sebagai Wali Kota Padang, sepanjang Senin (17/02/2004), massa Umat Islam ini juga mendemo Gubenur Sumbar dan DPRD Sumbar.
Ketua FMM-SBLG H. Masfar Rasyid, Kordinator Aksi H. Irfianda Abidin Dt Penghulu Basa maupun Ketua Paga Nagari Drs. Ibnu Aqil D Ghani dalam orasi mereka mendesak Wali Kota Fauzi Bahar membatalkan izin investasi pembangunan mall dan Hotel Lippo Group milik James T Riady.
Walaupun rencana pembangunan RS Siloam dan Perguruan Pelita Harapan dalam Super Block itu dibatalkan, namun yang dituntut FMM-SBLG adalah pembatalan keseluruhan izin pembangunan invetasi termasuk mall dan hotel.
Tolak SBGL, harga mati!,” teriak mereka yang disambut takbir massa demonstran.
Mereka juga mendemo Gubernur Sumbar dan DPRD Sumbar, karena kedua institusi ini dinilai tidak juga aspiratif. Padahal, sudah berbulan-bulan elemen ummat Islam Sumbar melancarkan aksi protes menolak SBLG baik dengan mengirim delegasi maupun dengan unjukrasa puluhan ribu massa, tetapi Gubernur Irwan Prayitno terkesan tutup mata-tutup telinga saja.
Meski tidak mendapatkan respon , demo ribuan ummat Islam ke kantor Gubernur, rumah dinas Fauzi Bahar dan DPRD Sumbar , tetap berjalan damai dan tertib.
“Hari ini kita bubar dengan tertib. Tapi ini bukan perjuangan yang terakhir. Kami akan terus berjuang baik melalui aksi massa maupun dengan jalur hukum. Kami tidak mengenal menyerah. Kami tidak akan berhenti!” tegas Irfianda.*