Hidayatullah.com–Hari Rabu (10/10/2012) ini Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) direncanakan akan mengunjungi terdakwah kasus terorisme Ustad Abubakar Ba’asyir (ABB). Kunjungan ini dalam rangka pengawasan kesehatan yang rutin dilakukan MER-C sebagai tim dokter pribadi ABB.
Menurut salah satu presidium MER-C, Dr Jose Rizal, sebenarnya kondisi kesehatan ABB sangat tidak layak untuk dipindahkan ke Nusakambangan.
Menurut Jose, ABB yang sudah berumur 72 tahun mengalami penyakit diabetes dan asam urat. Kondisi kesehatan ABB sendiri tidak kunjung membaik karena ruang sel tahanannya yang lembab dan minim sinar matahari.
“Ustad Abu harus bisa mendapat hak-haknya untuk mendapatkan perawatan (kesehatan)-nya di Nusakambangan, saya sendiri akan berangkat,” jelas Jose Rizal kepada hidayatullah.com konferensi pers bertema “Laporan Temuan Tim MER-C di Myanmar” , Selasa (09/10/2012) kemarin.
Selain itu menurut Jose, ada alasan lain yang seharusnya ABB tidak perlu dipindahkan dengan alasan kesehatan. Bahwa ABB memiliki satu penyakit di lutut ABB yang tidak bisa dipublikasikan.
“Terakhir ada persoalan sedikit dilaboratoriumnya tapi saya tidak bisa beritahu,” jelas Jose lagi.
Namun menurut pantauan MER-C, salah satu hal yang membuat ABB kuat adalah karena ia sangat menjaga makanannya dan suka berolah-raga.
Kehadiran lembaga kemanusiaan yang sering menangangi wilayah konflik ini di Nusakambangan juga untuk berkordinasi dengan dokter-dokter di Nusakambangan.
MER-C ingin memastikan bahwa dokter-dokter di sana memiliki komitmen yang sama dalam profesionalitas sebagai dokter. Jose mengkhawatirkan ada hal-hal menatif menyangkut kesehatan ABB. Salah satunya kekhawatiran mempersulit akses kesehatan ABB.
“Kita akan pantau, kita akan bina persahabatan dengan dokter di Nusakambangan. Seandainya ada rencana negative dari dokter-dokter di Nusakambangan maka itu tidak boleh terjadi dan selayknya harus dikeluarkan dari dunia profesi kedokteran,” tambah Jose lagi.*