Hidayatullah.com— Menteri Sosial (Mensos) dalam Kabinet Indonesia Bersatu II, Dr Salim Segaf al Jufri berkeyakinan konflik sosial dapat dicegah dan diminimalisasi dengan pendekatan kesejahteraan. Pernyataan ini disampaikan saat mengunjungi kampung Yoka, Jayapura, Sabtu (24/11/2012).
“Salah satu faktor penyebab konflik adalah ketimpangan ekonomi antar warga tempatan dan pendatang. Program kesejahteraan mengurangi ketimpangan dan menumbuhkan keserasian antar warga berbeda latar belakang budaya,” ujar nya.
Mensos mengunjungi Yoka karena pada 2010 terjadi konflik antara warga kampung Yoka dan Pegunungan Tengah. Penyebabnya sepele, ada ringtone lagu yang bernada melecehkan suatu kelompok, meski dimaksudkan oleh pembuatnya sebagai canda.
“Sekitar 35 rumah, 2 mobil dan 12 sepeda motor rusak. Gedung Puskesmas rumah Ondoafi (Kepala Suku) Yoka juga hancur. Kami berterima kasih, Kemensos sudah memberikan bantuan 2011 lalu,” ungkap Kepala Desa, Daud Wamblolo, dengan penuh haru.
Mensos sempat dikabarkan tidak jadi datang, tapi ternyata berkunjung secara spontan, tanpa seremoni. Tak ada korban jiwa saat konflik dulu, tapi tiga warga Yoka dan seorang penyerang mengalami luka-luka.
Program rehabilitasi konflik sosial diluncurkan untuk merawat yang luka dan memperbaiki rumah yang rusak secara gotong royong, dengan anggaran Rp 1,7 miliar.
“Dengan metoda gotong royong diharapkan kedua kelompok merasa bersaudara. Selain itu, kami juga galang keserasian sosial di 5 desa dengan anggaran Rp 595 juta serta pemberdayaan bagi warga miskin untuk menekan potensi konflik,” jelas Syahabuddin, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial. Dari pengalaman terbukti, anggaran pencegahan lebih kecil dari ongkos rehabilitasi pasca konflik.
Wakil Walikota Jayapura, Nur Alam, menyambut Mensos dengan gembira karena diluncurkan pula Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) bagi komunitas adat terpencil (KAT).
“Ini menanamkan jiwa persahabatan lintas kelompok sejak dini,” ujar Nur Alam.
Lokasinya Guriyat dan Serebu dengan sasaran 179 anak, masing-masing mendapat tabungan untuk kebutuhan dasar senilai Rp 1,5 juta (total Rp 268,5 juta); bantuan operasional lembaga kesejahteraan anak (Rp 17,9 juta); bantuan pendampingan pekerja sosial anak (Rp 53,7 juta).
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Pak Mensos sudah datang ke wilayah paling timur Indonesia, dan merasakan matahari terbit lebih dulu di sini. Sehingga lagu populer mungkin perlu diubah ‘Dari Merauke Sampai ke Sabang’ sebagai cermin prioritas pembangunan,” sahut Nur lagi.
Agar mata pencarian warga terjamin, Mensos memberikan peralatan kerja (pacul, parang, linggis), bibit tanaman (kelapa, umbi, jagung) serta ternak (ayam kampung dan babi).
Kunjungan Mensos sampai ke pedalaman Papua itu didampingi Staf Khusus Presiden, Velix Wanggai; Dirjen Dayasos Hartono Laras; Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen Christian Zebua; dan Wakil Bupati Mappi, Benjamin Ngali.*/mc