Hidayatullah.com–Konferensi Internasional tentang Fatwa yang diadakan di Hotel Borobudur, Jakarta, dari tanggal 24 hingga 26 Desember 2012, pada akhirnya telah menghasilkan butir-butir rekomendasi terkait fatwa. Di antara hasik rekomendasinya adalah membentu lembaga fatwa Asia Tenggara.
Para ulama dari 20 negara yang menghadiri Konferensi Internasional Tentang Fatwa, sepakat untuk membentuk Majma fiqh atau Lembaga Fatwa Asia Tenggara yang berkedudukan di Jakarta.
Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majma’ Fikih Islam (MFI), Sholeh Zabin al-Marzouqi saat membacakan sebelas poin rekomendasi terkait fatwa pada penutupan konferensi di Hotel Borobudur, Rabu (26/12/2012) di Jakarta, kemarin.
Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, lembaga fatwa ini sifatnya hanya mengorganisir saja dari lembaga-lembaga fatwa yang ada yang memiliki otoritas mengeluarkan fatwa.
Dalam pidatonya, Suryadharma menjelaskan otoritas fatwa agar bersikap pro aktif dalam menanggapi dan mengantisipasi berbagai persoalan umat Islam, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, sosial kemasyarakatan, seperti masalah kloning manusia, perbankan syariahn bioteknologi dan lainnya.
Ia mengatakan dengan semakin kompleksnya persoalan keagamaan yang melanda umat Islam pada saat ini di seluruh dunia, karenanya perlu fatwa yang dihasilkan dari ijtihad kolektif, atau “jama’i” yang melibatkan berbagai pakar.
Ia menilai bentuk fatwa yang dihasilkan ijtihad kolektif akan menghasilkan fatwa yang komprehensif (menyeluruh), daripada fatwa hasil ijtihad perseorangan.
Indonesia Punya Kedudukan Penting
Terkait hal ini, Sekjen Liga Muslim Dunia, Syeikh Abdullah bin Abdul Muhsin At Turky mengapresiasi Indonesia sebagai tuan rumah konferensi. Ia mengatakan konferensi tersebut akan memiliki dampak positif bagi Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara.
“Konferensi ini akan memiliki dampak positif bagi Indonesia dan Asia Tenggara karena Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar mempunyai kedudukan yang sangat penting”, ujarnya saat penutupan hari, Rabu kemarin.
Syeikh Abdullah berharap agar peserta dan delegasi melaksanakan apa yang sudah disepakati dalam konferensi.
“Rabithah berharap agar para peserta dan delegasi yang hair dapat melaksanakan apa yang ada di dalam konferensi,” ujarnya.
Dirinya juga berterima kasih pada presiden Susilo bambang Yudhoyono dan Menteri Agama Suryadharma Ali atas kemudahan yang telah diberikan demi terselenggaranya konferensi ini.
Konferensi ini diikuti peserta dari 20 negara, di antaranya Indonesia, Saudi Arabia, Jepang, China, Taiwan, Kamboja, Brunei Darussalam, Singapura, Serbia, Inggris, Timor Leste, Korea Selatan, Papua Nugini, Mesir, dan Yordania,
Sebelumnya, Liga Muslim Dunia telah meluncurkan web media Islam internasional yang diharapkan mampu menjadi acuan masyarakat Muslim untuk menghalau Islamophobia yang sekarang sedang merajalela.
Konferensi fatwa ini membahas berbagai isu tentang fatwa, mulai dari mekanisme fatwa, berbagi cerita tentang fatwa di negara masing-masing, serta berdiskusi tentang fatwa-fatwa yang telah dikeluarkan.*