Hidayatullah.com—Pemindahan pimpinan Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Ustad Abu Bakar Baasyir (ABB) dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Batu, Nusakambangan ke LP Pasir Putih yang terkenal dengan maximum security-nya mendapat perhatian Koordinator Indonesia Crime Analyst Forum, Mustofa B. Nahrawardaya.
Mustofa memprediksi, jika Ba’asyir dipindahkan, biasanya disertai sebuah kejadian besar.
“Abubakar Baasyir selepas Ashar tadi di pindah dari LP Batu ke LP Super Maksimum Security Pasir Putih, tanpa ada alasan yang jelas. Pemindahan semacam ini, menurut pengalaman saya sebelumnya, terkait akan adanya kejadian terorisme di tempat-tempat strategis yang dilakukan oleh oknum-oknum gelap,“ ujar Mustofa B. Nahrawardaya dalam rilisnya yang dikirim ke redaksi.
Menurut Humas PP Muhammadiyah ini, pelaku, biasanya ingin menciptakan kegaduhan lain bersamaan dengan kegaduhan politik di Jakarta.
“Untuk itu, saya berpesan agar waspada dimanapun Anda berada,” tambahnya.
Sebelumnya jurubicara Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) Son Hadi melalui laman MuslimDaily mengatakan, sekitar pukul 20.00 WIB, ABB dipindahkan dari Lapas Batu ke Lapas Pasir Putih dilakukan setelah shalat Ashar, tanpa alasan yang jelas.
Sementara itu, putra ABB, Abdul Rochim yang akrab dipanggil ustadz Iim mengaku belum bisa menebak apa sebenarnya tujuan di balik pemindahan ini. Ia hanya memprediksi, pemindahan ini dikarenakan ABB baru saja menerbitkan lagi buku “Tadzkirah” (Peringatan, red) yang ditujukan kepada para pejabat di negeri ini dan dianggap meresahkan.
“Kami juga menduga bahwa ini (pemindahan) merupakan upaya penyempitan atas beliau, melihat banyaknya umat Islam yang semakin banyak membezuk beliau di Lapas. Jumlah mereka (tamu Ba’asyir) semakin hari semakin banyak. Mereka kebanyakan datang untuk mendengarkan tausiah beliau,” ujar Iim, dikutip Muslimdaily.net, Selasa malam.*