Hidayatullah.com—Rencana pihak sponsor yang menfasilitasi kunjungan Miss Universe 2012 Olivia Culpo ke Kota Surabaya dinilai sebagai kegiatan yang kurang penting dan kurang manfaatnya bagi warga kota Surabaya. Menghadirkan tokoh Miss Universe seperti ini dinilai menunjukkan sikap ketidak-pekaan sebagai anak bangsa.
“Betapa ini menunjukkan kita mulai menjadi bangsa yang tidak peka. Banyak kreasi anak anak kita sendiri justru tidak pernah difasilitasi dan diberi ruang,” demikian pernyataan Ketua Dewan Pendidikan Surabaya, Isa Ansory, dalam rilis yang dikirim ke kantor redaksi hidayatullah.com, Senin (04/02/2013).
Menurut Isa, saat ini masih banyak warga Indonesia yang buta huruf, yang jauh lebih butuh perhatian dibanding mendatangkan tokoh-tokoh yang kurang bermanfaat.
“Sesungguhnya ini yang lebih penting sesuai dengan jargon pemerintah yang ingin meningkatkan kualitas hidup warganya serta ingin menjadikan warganya menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.”
“Memang kalau warga sudah melihat Miss Universe, lantas mau apa? Alangkah baiknya energi yang dipakai untuk mendatangkan Miss Universe digunakan untuk fokus pada peningkatan kualitas hidup warganya,” lanjut Isa.
Sebagaimana diketahui, menurut rencana, wanita asal Amerika Serikat (AS) itu akan datang pada Selasa (05/02/2013) di Kota Surabaya. Kehadirannya, akan ditemanis Puteri Indonesia yang baru, Wulandary.
Kepastian kunjungan Miss Universe ke Metropolis dikatakan oleh Mega Angkasa, Head of Communication Yayasan Puteri Indonesia. “Benar, tiga hari lagi (Selasa) rombongan akan tiba di Surabaya,” katanya dikutip Harian Jawapos.
Sebelumnya, tahun 2011, perwira menengah (pamen) di lingkungan Polda Jabar dikabarkan harus patungan untuk mendatangkan Miss Universe 2011 Leila Lopes ke Bandung, pada Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari, dengan merogok kocek hingga Rp 750 juta.
Namun wanita Angola ini batal ke Bandung karena mendapat penolakan keras dari berbagai elemen ormas Islam di Jawa Barat khususnya kaum Muslimah.*