Hidayatullah.com–Hujan gerimis yang membasahi kawasan Titik Nol Yogyakarta, Ahad (17/02/2013) sore kemarin tidak menyurutkan sejumlah orang yang tergabung dalam #Indonesia Tanpa JIL (ITJ) untuk melakukan aksi.
Masa yang terdiri dari sekitar 20 orang ini merupakan gabungan chapterITJ Jogja, ITJ Solo, dan ITJ Semarang. Aksi tersebut dilakukan untuk memperingati hari jadi ITJ yang pertama.
Dalam aksi yang disaksikan ratusan warga Kota Gudek itu, mereka meneriakkan beberapa jargon menolak Jaringan Islam Liberal. Selain itu, mereka membentangkan spanduk yang bertuliskan, ‘Hargai Pluralitas Hindari Pluralisme,’ dan ‘Bersama Menjaga Pluralitas Agar Tak Tercemar Pluralisme.’
Tak pelak, aksi itu mencuri perhatian pengguna jalan. Aspian, Ketua Koordinator Lapangan, dalam orasinya menghimbau kepada masyarakat agar waspada terhadapa JIL.
“JIL itu ibarat penyakit. Dia merusak sendi-sendi beragama. Tidak saja Islam, tapi juga agama yang lain. Karena itu, waspadalah terhadap JIL,” teriaknya dengan menggunakan loadspeaker.
Mereka juga membagikan stiker, jurnal, dan selebaran tentang #Indonesia Tanpa JIL dan bahaya JIL. Peserta ITJ yang terdiri dari laki-laki dan perempuan itu dengan bersemangat berpencar memberikannya kepada setiap orang yang lewat. Masyarakat pun dengan senang menerimannya.
ITJ chapter Jogja telah berdiri sejak setahun yang lalu dan telah melakukan berbagai kegiatan. Di antaranya kajian umum tentang Islam liberal. Hal itu dinilai mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) ini penting karena gerakan JIL adalah gerakan pemikiran.
“JIL itu gerakan pemikiran. Karena itu, harus dilawan dengan pemikiran,” ujarnya kepada hidayatullah.com di sela-sela aksi.
Sebelum aksi, pada pukul 13.00 ITJ juga melakukan kajian di Masjid Kauman Yogyakarta dengan narasumber ustadz Jazir dari Masjid Jogokariyan dan dihadiri sejumlah masyarakat.
Setelah itu, masa melakukan long march menuju Titik Nol dengan membawa spanduk.
“Alhamdulillah, respon masyarakat terhadap gerakan ini cukup bagus. Mereka juga mulai aware terhadap gerakan JIL,” imbuhnya.*