Hidayatullah.com – Pelajar Islam harus bersabar dalam menjalankan tugasnya sebagai pelajar sebab kesabaran adalah kunci kesuksesan. Tradisi tersebut juga tekah dicontohkan oleh para Nabi dan Rasul.
Demikian disampaikan Sekretaris Wilayah Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Nusa Tenggara Timur, Muhammad Romli, MH, di hadapan ratusan pelajar saat menjadi pembanding acara bedah buku “Sabar Membawa Nikmat, Mengangkat Derajat” karya Imam Nawawi di Hotel Inaboi, Kota Kupang, NTT, Ahad (24/02/2013)
“Sifat sabar itulah yang membuat para Nabi dan Rasul dimuliakan Allah Subhana wata’ala. Jadi, sabar sangat penting sekali, karena selain kunci kesuksesan, kesabaran adalah jalan utama untuk masuk surga-Nya,” ujarnya.
Mengutip pesan pendiri DDII Allahuyarham Muhammad Natsir, dai kondang di Kota Kupang ini mengatakan pesan sabar merupakan prinsip utama yang dipegang teguh hingga hari ini oleh para aktivis dakwah.
“Kata Pak Natsir, wahai para da’i hilangkan kamus bahwa kesabaran itu ada batasnya. Kesabaran itu tidak ada batasnya, jika stok kesabaranmu habis maka tambah lagi dengan stok kesabaran yang baru,” tukas muballigh kondang ini.
Bekal Dakwah
Acara bedah buku ini diinisiatori oleh Pesantren Mahasiswa (Pesma) Hidayatullah Kupang, Nusa Tenggara Timur. Acara dibuka oleh Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Kupang, Dr. Umar Ali.
Menurut Umar Ali, bedah buku ini adalah suatu hal yang langka di Kupang. Jadi, bedah buku ini adalah suatu acara yang luar biasa bagi umat Islam di Kupang.
Senada dengan itu, Ketua Pimpinan Wilayah Hidayatullah NTT, Usman Mamang, mengatakan acara bedah buku semacam ini sungguh masih sangat langka di Kupang .
“Maka saya sangat mendukung gerakan-gerakan keilmuan semacam ini. Apalagi, Hidayatullah memiliki visi membangun peradaban Islam. Jadi tidak ada kata kunci lain, selain ilmu, iman dan amal”.
Hasbullah, Ketua Pesma Hidayatullah Kupang, menjelaskan bahwa sudah menjadi dambaan pelajar dan mahasiswa Muslim Kupang untuk sebisa mungkin membangun tradisi ilmu. Bedah buku ini diharapkan akan menjadi pemicu kesadaran generasi muda Muslim untuk gemar menuntut ilmu.
Mahasiswa Fakultas Agama Islam Jurusan Syari’ah Universitas Muhammadiyyah Kupang itu mengatakan bahwa membangun tradisi ilmu adalah tanggun jawab semua elemen umat Islam.
Sementara itu, seorang peserta bedah buku mengatakan bahwa acara bedah buku semacam ini sangat penting bagi generasi muda Kupang untuk menambah wawasan dan pengalaman. Demikian disampaikan oleh Nur Aini AQJ, mahasiswi STIT Kupang.
Acara yang digelar di Hotel Inaboi Kupang itu, dihadiri oleh ratusan pelajar dan mahasiswa Kupang, termasuk dari organisasi mahasiswa Kupang seperti HMI, PMII, dan KAMMI, termasuk para guru dan dosen Universitas Muhammadiyah Kupang.
Penulis buku, Imam Nawawi, dalam kesempatan di Kupang tersebut juga didaulat untuk mengisi acara diskusi jurnalistik yang dihadiri oleh pengurus dan anggota Pesma Hidayatullah Kupang dan jajaran pengurus Aqsha Working Group (AWG) yang diketuai oleh Ardan, dan beberapa pegiat dakwah Kota Kupang lainnya.
Ustadz Ardan dari AWG mengatakan, pihaknya sangat bersyukur atas terselenggaranya acara ini dengan baik. Dengan kegiatan, jelas Ardan, pihaknya dapat menambah wawasan dan merancang kreativitas baru dalam dakwah bil-qolam ini.
Menurut panitia acara bedah buku dan diskusi jurnalistik, Usman Wandan, kegiatan ini sangat diperlukan untuk meningkatkan kreativitas dakwah para da’i di kota Kupang, terutama da’i-da’i muda yang kelak akan menjadi ujung tombak dakwah Islam di NTT.*