Hidayatullah.com–Kemenag dan DPR berhasil menawar biaya penerbangan haji, sehingga turun rata-rata 40 dolar AS atau Rp389 ribu per jamaah di seluruh embarkasi, untuk musim haji tahun 2013.
Sebagai catatan pada musim haji 2012 lalu, ongkos penerbangan mencapai 2.204 dolar AS atau Rp21,4 juta per jamaah, dan 2011 sebesar 2.024 dolar AS atau Rp19,7 juta. Penurunan biaya tiket karena terjadi tawar-menawar antara pemerintah dengan pihak maskapai.
‘’Setelah negosiasi, ongkos penerbangan rata-rata turun 40 dolar AS atau sekitar Rp389 ribu untuk seluruh embarkasi dibandingkan tahun lalu,’’ jelas Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag Anggito Abimanyu.
Dalam pembahasan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2013 yang dilakukan Kemenag bersama Komisi VIII DPR, ada sejumlah komponen pembiayaan yang berhasil diturunkan. ‘’Harga tiket pesawat berhasil kita turunkan dibanding tahun lalu,’’ katanya, dalam Riau Pos, Minggu (24/03/2013).
Negosiasi berjalan mulus disebabkan adanya sistem baru tender angkutan haji. Mulai tahun ini, pemerintah menetapkan kontrak jangka panjang, yakni berdurasi 3 tahun. Dengan demikian, maskapai penerbangan untuk musim haji 2014 dan 2015 hampir bisa dipastikan tetap Garuda dan Saudi Airlines.
Meski harga tiket turun tipis, Anggito mengatakan tak boleh ada penurunan kualitas pelayanan. Seluruh pramugari yang melayani jamaah haji nanti harus dari Indonesia. Selain itu, menu makanan selama penerbangan juga harus bercita-rasa Nusantara.
Sementara itu Garuda Indonesia dan Saudi Arabia Airlines memenangkan lelang penerbangan haji 2013M/1434 H. Mereka mengalahkan tujuh maskapai lain yang diundang Kementerian Agama (Kemenag).
Anggito mengatakan, tender dibuka dengan cara mengundang sembilan maskapai, termasuk Garuda dan Saudi Arabia Airlines. Dari sembilan maskapai tersebut, ternyata hanya empat yang ikut lelang.
‘’Tetapi setelah validasi kriteria teknis, hanya Garuda dan Saudi Arabia Airlines yang maju hingga penawaran dan menang,’’ tuturnya. Anggito mengaku tak hafal seluruh maskapai penerbangan yang diundang Kemenag untuk mengikuti tender angkutan haji 2013.
Kemenag juga menuntut dua maskapai langganan angkutan haji itu meningkatkan on time performance (OTP). Yakni harus bisa mengurangi potensi keterlambatan menerbangkan jamaah. Anggito berharap dua maskapai yang memenangkan tender haji mematuhi kesungguhan yang sudah disepakati bersama.
Untuk urusan sewa pemondokan, Anggito mengatakan tak bisa dijalankan dengan sistem sewa jangka panjang. ‘’Sebab, sebagian besar pemilik pemondokan tidak mau sistem jangka panjang,’’ katanya. Dengan kondisi tersebut, Kemenag masih mengamati jika ada pergerakan kenaikan harga sewa pemondokan.
Ketua Komisi VIII DPR Ida Fauziah membenarkan tender pengangkutan jamaah haji sudah beres. ‘’Tetapi DPR tidak ikut-ikutan dalam tender itu,’’ kata politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu. Pihaknya dan Kemenag menargetkan BPIH 2013 disepakati pada 1 April.*