Hidayatullah.com–Cinta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassalam sama dengan cinta kepada Allah dan merupakan sebaik-baik perbekalan untuk kehidupan akhirat.
“Namun cinta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassalam perlu pembuktian,” demikian nasihat Syeikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Abbad al-Badr pada tabligh akbar di Masjid Istiqlal, Jakarta, Ahad (21/04/2013).
Kata Syeikh, cinta kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassalam mempunyai tanda-tanda pada pelakunya. Yakni mengikuti sunnah Nabi, memperbanyak salawat yang syar’i, mempunyai rasa rindu yang kuat kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassalam , mencintai para sahabat Nabi, mencintai para dai dan orang yang mengikuti Nabi.
Sebaliknya, kata Syeikh, yang paling berbahaya adalah orang yang membenci para dai dan pengikut sunnah. Dan ciri-ciri mereka lebih menuruti hawa nafsu, mengkritik hadits Nabi, membela bid’ah dan berpaling dari sunnah.
Syeikh Abdurrazzaq adalah adalah profesor di Universitas Islamiah Madinah, Arab Saudi. Ini adalah kunjungannya yang ketiga ke Indonesia. Tabligh akbar yang diselenggarakan Radio Rodja 756AM itu dihadiri sekitar 150 ribu orang dari kapasitas Masjid Istiqlal yang mampu menampung 200 ribu jamaah.*