Hidayatullah.com–Anda seorang suami yang punya akun Facebook atau jejaring sosial lainnya? Berhati-hatilah menggunakannya. Khususnya dalam berkomunikasi dengan teman perempuan Anda di dunia maya.
Demikian salah satu intisari pesan yang disampaikan Anggota Dewan Syuro Hidayatullah Ustadz Nashirul Haq, Lc, MA saat mengisi “Pembekalan Peserta Pernikahan Mubarakah Nasional Hidayatullah” (PMNH) 2013 di Pesantren Hidayatullah, Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (04/06/2013).
Nashirul Haq menghimbau, para calon pengantin sebaiknya menghapus teman-teman wanita bukan muhrim di Facebook jika mereka punya.
Hal ini, menurut dia, demi menghindarkan diri dari kerusakan hubungan pasutri mereka setelah menikah nanti.
“Hapus itu. Sudah banyak sekali keluarga yang rusak karena (Facebook) itu,” ujarnya di depan 40-an peserta putra PMNH 2013.
Nashirul lantas menceritakan sebuah kisah sepasang suami-istri Muslim. Sang suami, cerita dia, suka bekerja di luar rumah. Dibelikanlah istrinya laptop agar tak jenuh saat ditinggal.
Rupanya, kisah Nashirul, dengan laptop itu, sang istri mulai mengenal Facebook. Perlahan dia berteman dengan seorang pria di dunia maya, lalu mulai lancar berkomunikasi.
Wanita tersebut mulai dipuji-muji oleh pria yang dikenalnya dalam FB. Bahkan dengan pujian yang melebihi pujian suaminya sendiri. Singkat cerita, sejak itulah hubungan istri dan suaminya mengalami gangguan, tutur Nashirul.
“Kalau kita suka melecehkan istri, bisa saja diam-diam dia mengagumi orang lain,” imbuh ustadz yang sedang menempuh studi S3 di Malaysia ini.
Nikah Perjuangan
Dalam pembekalan di aula Gedung Sekolah Tinggi Ilmu Syari’ah (STIS) Hidayatullah itu, Nashirul menyampaikan materi “Kiat Menyayangi dan Disayangi Istri”.
Hadir pula pemateri lainnya, salah seorang pembimbing senior Hidayatullah Ustadz Amin Mahmud. Dalam tausiyahnya, dai ini menyampaikan tema “Perjuangan Menikah dan Menikah Perjuangan”.
Menurutnya, mengikuti PMNH berarti siap menikah dengan dan untuk perjuangan. Sebab Hidayatullah merupakan lembaga perjuangan, termasuk dalam hal pernikahan.
“Untuk membangun masyarakat Islam, harus dimulai dengan keluarga Muslim,” tegasnya berapi-api.
Pembekalan peserta PMNH ini telah dimulai sejak awal Juni lalu. Materi pembekalannya meliputi persiapan fisik, psikis, mental, spiritual dan sebagainya.*