Hidayatullah.com–Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Banda Aceh melalui Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Ekonomi dan Koperasi (LPPEKOP), hari Kamis, (06/06/2013) besok bertempat di Aula Bappeda Aceh menggelar kegiatan seminar kewirausahawan.
Seminar yang diikutserta kaum muda Kota Banda Aceh tersebut mengambil tema muda kaya raya, mati masuk surga. Demikian keterangan tertulis, Ketua BKPRMI Kota Banda Aceh, Ridha Yunawardi dalam rilis yang dikirim pada hidayatullah.com.
“Tujuan seminar yang diikuti seratus peserta ini berupa upaya merealisasikan program kerja LPPEKOP BKPRMI kota Banda Aceh, menambah wawasan Generasi Muda terhadap wirwusaha yang dicontohkan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam serta turut serta mewujudkan semangat wirausaha di kalangan Generasi Muda,” jelas Ridha dalam rilisnya.
Sebagai lembaga otonom pada Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia, lembaga ini yang memberi perhatian kepada program pengembangan potensi ekonomi untuk meningkatkan partisipasi pemuda remaja masjid dalam pengembangan dan pembinaan ekonomi umat yang berjiwa keislaman, kerakyatan, kemandirian, kewirausahaan dan keadilan.
Dan untuk seminar ini, sebut Ridha, pihaknya mengharapkan adanya output secara minimal, agar para generasi muda menambah semangat kewirausahaan seperti semangat yang ditanamkan oleh Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam, serta melahirhan para usahawan-usahawan muda yang tangguh berlandaskan nilai-nilai syari’at Islam.
Adapun nara sumber secara khusus diundang pihak Baitul Mal Aceh lantaran telah berupaya membangun kemandirian sejumlah pengusaha muda lewat program zakat produktifnya, serta Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh dan pakar ekonomi islam Dr. Yasir Yusuf, MA. Sementara nara sumber dari praktisi ekonomi, BKPRMI Kota Banda Aceh memastikan Presiden GWACH dan pemilik usaha ayam lepas, Suparno turut hadir memboboti seminar.
Sementara itu, Direktur LPPEKOP BKPRMI Banda Aceh, Rahmat Lutfhi, SE menjelaskan bahwa lembaganya akan menjadi penyokong dana operasional kegiatan BKPRMI dengan membangun kembali sejumlah koperasi berbasis masjid.
Menurut Rahmat, Islam sampai ke Indonesia dan Aceh secara khususnya dibawa oleh para pedagang. Jikalau bukan karena pedagang Islam tidak mungkin menyebar dari tanah Arab hingga ke belahan bumi lainnya dan pelosok Negeri.
“Jauh sebelum itu juga Rasulullah dan para sahabat hidup sebagai saudagar, bahkan mereka bukan seorang saudagar melainkan entrepreuneur yang menciptakan pekerjaan, bukan mencarinya,” ulas Rahmat.
Pada masa lalu, lanjut Rahmat, usaha berdagang menjadi favorit Muslimin, namun sayangnya budaya berwirausaha tersebut agak menurun seiring dengan majunya zaman, tanpa kita sadari di tanah air kita saja amat bangga jika menjadi pegawai negeri atau karyawan, sementara entrepreuneur dianggap sebagai pengangguran.
Oleh karena itu, LPPEKOP-BKPRMI mengadakan seminar ini untuk membangkitkan kembali semangat berwirausaha tentunya cara yang dianjurkan oleh Rasulullah bagi kalangan muda.
”Semoga seminar ini dapat menambah motivasi untuk berwirausaha sesuai yang dianjurkan Rasulullah serta melahirhan para usahawan muda yang kaya dan tangguh berlandaskan nilai-nilai syari’at Islam hingga akhirnya masuk surga,” pungkas Rahmat.*