Hidayatullah.com–Ketua Umum DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Abdullah Syam, mengatakan kasus penyerangan oknum LDII terhadap kegiatan kajian ilmiah di Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Kota Bogor beberapa waktu, sebagai bentuk adu domba.
Ia mengatakan, ummat Islam harus mewaspadai upaya-upaya pihak-pihak tertentu untuk memecah belah persatuan.
Hal itu, lanjut dia, sudah mulai muncul gejalanya dalam beberapa waktu terakhir, yang akan dapat berdampak politik dan Kamtibmas menjelang pemilu 2014 mendatang.
“Tidak jauh-jauh, LDII sendiri mendapatkan cobaan atau bahkan dijadikan pilot project dalam upaya memecah belah ummat ini,,” terang Abdullah Syam dalam rilis persnya yang dikirim ke hidayatullah.com, Selasa (18/06/2013).
Abdullah Syam menjelaskan merasa harus meluruskan soal yang terjadi di Bogor itu. Ketua Umum DPP LDII menyimpulkan bahwa pembubaran acara tersebut adalah bentuk penolakan publik terhadap segala bentuk provokasi.
“Masyarakat kita sudah cerdas, sudah waktunya ummat bersatu menghadapi tantangan jaman seperti gempuran dekadensi moral, pemurtadan, balkanisasi Negara-negara dengan penduduk muslim dan sebagainya,” terang Syam.
Syam menegaskan, kalau Ormas-ormas besar yang selama ini dengan LDII telah terjalin ukhuwah, kemudian terprovokasi oleh tindakan oknum yang bertindak atas nama pribadi ataupun untuk kepentingan tertentu, ini sangat disayangkan.
“Mari membangun pendidikan, kesehatan, kesejahteraan ummat, jangan lagi mau diadu domba hanya untuk kepentingan sesaat seperti untuk politik atau dendam pribadi,” demikian siaran pers yang ditandatangani Sekjen DPP LDII Prasetyo Sunaryo itu.
Sebelumnya, hari Senin (17/06/2013) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dilaporkan ke Polres Kota Bogor, atas aksinya menyerang pengajian mahasiswa di kampus Universitas Ibnu Khaldun, Ahad (16/06/2013).
LDII dilaporkan ke Polresta Bogor oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) UIKA dan IMM Jabar, atas dugaan penganiyaan 5 anggota mereka dan perusakan DKM Masjid al-Hijri UIKA.*