Hidayatullah.com-Penolakan Mahasiswa terhadap rencana pendirian Super Blok Lippo Group dan Rumah Sakit Siloam di Kota Padang semakin meluas.
Hari Rabu (11/09/2013), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sumbar dan Pelajar Islam Indonesia (PII) Sumbar mengadakan Diskusi bertajuk “Mengurai Benang Merah Polemik Pembangunan Super Blok Lippo Group di Kota Padang” bertempat di Lt. 2 Masjid Nurul Iman, Padang.
“Dalam diskusi ini kami juga mengundang Buya Gusrizal Gazahar (Ketua Bidang Fatwa MUI Sumbar dan Buya Ibnu Aqil D. Ghani (Ketua Paga Nagari Sumbar) untuk memberikan informasi terkini tentang terkait dengan tema yang dibahas,” jelas Jimmi Syah Putra Ginting Ketum KAMMI Sumbar.
Tokoh-tokoh mahasiswa yang hadir di antaranya: Mursyidah Sholihati (Ketum PW PII Sumbar), Adnan Arafani (Ketua Umum BEM UNP), Rahmat (Gubernur BEM KM Faperta Unand), Dedi Umbara (Waketum KAMMI IAIN “IB”), Gusri Wandi (Ket. Dept. Litbang DEMA IAIN “IB”), Dani Putra Amerta (Ketum BEM KM FK Unand), Gian Satria Filza dan Muhammad Havist (BEM FE UBH), Primananda Aditya Ikhsan (Ketua FSKI BEM KM FK Unand), Hildayatul Ramadanis (MPM UNP), Azizah (UKK UNP), Budi Pratama (KBMM), Azmi Uzandi (Tokoh mahasiswa Unand), Rudi Islami (AKBP-STIE “KBP”), dan Jimmi Syah Putra Ginting (Ketum KAMMI Sumbar).
Beberapa di antara Pimpinan Organisasi Mahasiswa juga mengajak staff dari organisasi masing-masing.
Diskusi dipimpin oleh Jimmi Syah Putra Ginting. Diskusi dimulai dengan pemaparan tentang Siloam oleh Buya Gusrizal Gazahar.
Dalam diskusi Buya Ibnu Aqil D.Ghani (Ketua Paga Nagari Sumbar) mengungkapkan bahwa pihak yang menginginkan Super Blok Lippo Group tetap berlanjut adalah James Riadi, Fauzi Bahar, Irman Gusman. Sedangkan Buya Mas’ud Abidin saat dikonfirmasi perihal kehadirannya dalam peletakan batu pertama, mengatakan bahwa posisi Buya Mas’ud Abidin bersama umat.
Senada dengan Ibnu Aqil D. Ghani, Buya Gusrizal Gazahar juga mengungkapkan tentang informasi yang disampaikan oleh Wakil Gubernur Sumbar (Muslim Kasim) dalam Dialog antara Ormas dengan Walikota Padang yang difasilitasi Kapolda dan Danrem (Rabu, 11 September 2013) bahwa Wagub mengutarakan supaya Walikota Padang tidak hanya berpikir dengan angka matematik saja.
Di akhir diskusi, masing-masing perwakilan lembaga mahasiswa tersebut menyatakan penolakan terhadap Siloam. Dan bersepakat menolak Siloam bersama-sama.
Juni lalu, kasus ini pernah diangkat ke permukaan oleh MUI Sumbar dan sejumlah Ormas Islam yang menyatakan penolakan. Termasuk Keluarga Besar Mahasiswa Minangkabau (KBMM) yang berunjuk rasa di Kantor DRPD Padang.*