Hidayatullah.com—Sehubungan ada kabar akan diadakannya perayaan Asyuro Nasional oleh kaum syiah di Kota Bandung, elemen Ormas Islam sepakat menolak acara tersebut. Senin (11/11/2013) mereka mendatangi Mapolda Jabar di Jalan Soekarno-Hatta Kota Bandung untuk menyampaikan surat penolakan acara tersebut.
Dalam butir-butir penolakan yang dibacakan Muhammad Roinul Balad dari Dewan Dakwah (DDII) Jabar Ormas Islam menyatakan bahwa perayaan Asyuro (Ma’tam Asyuro) untuk mengenal meninggalnya Imam Husein merupakan upaya pengdangkalan akidah umat Islam Indonesia yang mayoritas Ahlus Sunah Wal Jamaah.
Selain itu ditengarai, perayaan Asyuro di dalamnya ada ritual penghujatan dan penghinaan terhadap para Sabahat Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wassalam jelas-jelas bentuk pelanggaran UU No.1/PNPS/1965 tentang Penodaan Agama serta KUHP Pasal 156a tentang Penistaan Agama.
“Oleh sebab itu guna menjaga kemurnian akidah umat Islam dari penyesatan ajaran Syiah,maka dengan ini kami Ormas Islam menolak dengan tegas kegiatan peringatan Asyuro tersebut,” sambung Roin.
Selain itu mereka juga mendesak kepada aparat keamanan khususnya Polda Jabar agar tidak memberikan ijin pelaksanaan perayaan Asyuro di wilayah Jabar. Hal itu dikhawatirkan dapat menimbulkan keresahan dan berpotensi menimbulkan konflik horizontal di tengah masyarakat.
Surat penolakan yang dibuat sekira 26 Ormas Islam dan elemen dakwah tingkat Jabar terima langsung oleh Wadir Dit Intelkam Polda Jabar melalui Kasi Yanmin,Kompol Asep Koswara,SH. Dalam penjelasannya pihak Polda akan segera merespon dan menindaklanjuti laporan tersebut.
Sebelumnya pada hari yang sama mereka (Ormas Islam Jabar, red) juga telah mendatangi sekaligus menyampaikan surat penolakan perayaan Asyuro kepada Polrestabes Bandung yang diterima Wakasat Intelkam,Kompol Haeruman,SH.
Dalam penjelasnya pihak Polrestabes mengaku sudah menerima surat pemberitahuan dan permohonan ijin dari panitia perayaan Asyuro.Namun demikian Polrestabes belum mengeluarkan ijinnya.*