Hidayatullah.com– Meski Pekan Kondom Nasional (PKN) 2013 dianggap gagal, Islamic Medical Service (IMS) tetap menyesali gelaran tersebut. Direktur IMS Drg Fathul Adhim, M.KM pun meminta PKN tidak diselenggarakan lagi ke depannya.
“IMS menyayangkan terhadap sikap pemerintah yang memperingati PKN ini jauh lebih semarak dan lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya. Karena itu IMS menolak dan meminta kepada pemerintah untuk menghentikan acara tersebut untuk tahun ini dan tahun-tahun yang akan datang,” jelas Fathul dalam pernyataan resmi IMS yang diterima Hidayatullah.com di Jakarta, Selasa, 29 Muharram 1435 H (3/12/2013).
Menurutnya, PKN sangat tidak efektif dalam upaya penanggulangan HIV-AIDS. Sebab tidak menjawab akar penyebab timbulnya penyakit tersebut. Justru dengan kampanye –apalagi pembagian– kondom gratis, malah menyuburkan penyakit AIDS di Indonesia.
“Yaitu dengan secara tidak langsung melegalkan seks bebas dan pemahaman yang salah dalam pemakaian dan penggunaan kondom,” jelasnya.
Fathul mengatakan, HIV-AIDS menyangkut masalah hidup orang banyak dan memiliki bahaya luar biasa. Olehnya, pemerintah didesak harus bisa mencegah kepentingan ekonomi berkedok membantu pemerintah dalam masalah kesehatan di Indonesia.
IMS memandang, PKN yang diadakan tiap tahun lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya. Meskipun IMS meyakini jika acara tersebut merupakan wujud kepedulian terhadap HIV-AIDS, namun diharapkan dapat diganti dengan sosialisasi dalam bentuk lain yang lebih baik.
Untuk diketahui, IMS merupakan lembaga kemanusiaan nasional di bidang sosial dan kesehatan. IMS berkantor pusat di Jalan Bekasi Timur IV/130, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur.*