Hidayatullah.com–Dukungan terhadap legitimasi di Mesir terus dilakukan Komite Nasional untuk Kemanusiaan dan Demokrasi Mesir (KNKDM), salah satunya dengan mendatangkan saksi hidup korban pembantaian medan Rabi’ah Al Adawiyah, Dr. Atef Abdul El Fattah Saad El Hadely.
“KNKDM berharap kepada Organisasi Masyarakat terbesar di Indonesia seperti NU dan Muhammadiyah memberikan dukungan penuh terhadap perjuangan kembalinya legitimasi untuk rakyat Mesir,” ujar Sekretaris Jenderal KNKDM Suhartono, saat silaturrahim dihadapan sejumlah Organisasi Wanita Islam dalam Badan Musyawarah Organisasi Islam Wanita Indonesia (BMOIWI) yang diketuai Sabriati Aziz dan Adara Relief Foundation yang diketuai Nurjannah Hulwani di Ruang VIP Masjid Istiqlal Jakarta Pusat, kemarin.
Suhartono yang juga menjadi penerjemah dari Atef menjelaskan, KNKDM terus melakukan kerjasama dengan Organisasi Non Pemerintah di negara-negara sahabat, seperti Malaysia dan Thailand.
Lebih lanjut, Suhartono menyampaikan KNKDM tidak akan pernah berhenti dalam menyampaikan opini kepada masyarakat Indonesia, dengan apa yang terjadi di Mesir saat ini, apalagi 8 Januari 2014 nanti saat Mursy diadili.
“Jadi Rab’ah ini menjadi hantu, bagi para pendukung kudeta,” tegas pria alumnus Universitas Al Azhar Mesir jurusan Sejarah dan Peradaban Islam ini.
Setelah terbit “Buku Putih” edisi pertama yang berisikan tentang tragedi kemanusiaan di Mesir, KNKDM kini telah menyusun “Buku Putih” edisi kedua tentang Kesaksian para saksi-saksi hidup medan Rab’iah Al Adawiyah termasuk Syaikh Atef yang saat ini hadir di Indonesia.
“Buku Putih” berisi sekitar 300 sampai 400 halaman juga akan diserahkan ke Kementerian Luar Negeri RI, agar segera mengambil langkah-langkah strategis, melakukan kekuatan diplomasinya untuk mendukung legitimasi Mesir dengan maksimal.*
Suasana Kunjungan Persaudaraan Saksi Hidup medan Rabi’ah Al Adawiyah Mesir, Syaikh dr. Atef di Masjid Istiqlal Jakarta, Senin (23/12), bersama dengan sejumlah Organisasi Wanita Islam Indonesia (BMOIWI) dan Adara Relief Foundation.