Hidayatullah.com–Lebih dari Seribu masyarakat Riau turut hadir dan berpartisipasi dalam acara Tabligh Akbar “Membongkar Kesesatan Syiah” pada Ahad, 29 Desember 2013 di aula Masjid Agung An-Nuur Pekanbaru, Riau.
Acara yang ditaja oleh Tafaqquh Study Club bersama dengan MUI Pusat, FSRMM serta berbagai ormas Islam ini menghadirkan Ustadz Dr. Musthafa Umar, Lc. MA (ulama tafsir), Ustadz Abdul Somad, Lc. MA (ulama hadits), Ustadz Fahmi Salim, MA (Komisi Penelitian dan Pengkajian MUI Pusat, Wasekjen MIUMI), Dzikrullah (Pendiri Sahabat Al-Aqsha), dan Ustadz Roni Chandra, S.Pdi (muballigh Muhammadiyah).
Dr. Musthafa Umar saat mengawali pembicaraan menjelaskan bahwa Syiah ibaratkan racun dalam tubuh yang harus dikeluarkan.
“Andaikan kita sebagai seorang dokter, apabila didatangi oleh seorang pasien yang sakit disebabkan racun dalam tubuhnya. Maka mesti kita menyelamatkan tubuh pasien ini, yaitu dengan cara racun yang ada dalam tubuh pasien ini dibuang. Pertemuan kita pagi ini adalah dalam rangka membuang racun itu dalam tubuh umat Islam. Kalau kita tidak berbicara, kita akan diminta pertanggung-jawaban oleh Allah.
Sementara itu, pembicara lainnya Roni Chandra menjelaskan bahwa saat ini masyarakat Riau harus waspada terhadap pemahaman Syiah yang sudah masuk ke Riau melalui buku-buku yang diterbitkan.
“Dari beberapa data yang ada, penerbit Syiah sudah menempatkan perwakilannya di Pekanbaru. Mereka ingin mempromosikan secara halus ajaran-ajaran mereka kepada kita sekalian. Mereka ingin diterima di kalangan ahlussunnah dengan menempatkan buku-buku yang ada”.
Beliau mencontohkan sebuah buku Syiah yang berjudul “Super Shalat, Fikih Shalat Fardu Dalam 3 Waktu”.
Fahmi Salim, Lc. MA dan Abdul Somad, Lc. MA menjelaskan tentang pokok-pokok ajaran Syiah yang bertentangan dengan aqidah Islam.
Dijelaskan oleh Fahmi Salim bahwa umat Islam Ahlus Sunnah wal-jamaah memiliki prinsip pokok yang tidak dimiliki oleh kelompok Syiah, di antaranya yaitu; Pertama, meyakini keaslian Al-Quran, lengkap dan terjaga. Kedua, Rasulullah mentabligh semua ajaran Islam tanpa ada yang disembunyikan. Ketiga, mencintai dan meneladani sahabat dan Ahlul Bait Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, serta meyakini bahwa selain Rasulullah tidak ada yang maksum.
Diakhir acara, Dzikrullah menjelaskan tentang kondisi terkini di Suriah.
Relawan yang pernah tinggal di Suriah ini berpesan agar umat Islam senantiasa mendo’akan saudara-saudara kita di Suriah, menyebarluaskan informasi tentang bumi Syam dari sumber yang shahih, serta berjihad dengan harta dan nyawa.
Acara ini dihadiri oleh Ormas-ormas Islam di Riau, di antaranya HTI Riau (Ir. Muhammadun), Muhammadiyah, Wahdah Islamiyah Pekanbaru, serta pengurus-pengurus masjid se-Pekanbaru, lembaga dakwah kampus dan remaja masjid.
Dalam acara ini juga diadakan penggalangan dana untuk Suriah dan Gaza, dan terkumpul sebanyak Rp. 38.461.600,-.*/M Hidayat(Riau)