Hidayatullah.com–Untuk menetapkan awal Ramadhan, Kementerian Agama akan menggelar Sidang Itsbat (penetapan). Hanya saja berbeda dengan sebelumnya, proses Sidang Itsbat awal Ramadhan 1435H tidak akan disiarkan secara langsung.
“Banyak masukan yang datang ke kami yang menyarankan sebaiknya proses diskusi dalam Sidang Itsbat tidak perlu ditayangkan secara langsung melalui televisi,” kata Menag Lukman Hakim Saifuddin saat ditemui di ruang kerjanya, Jakarta, Jumat (20/06/2014).
Namun demikian, Menag memastikan bahwa hasil dari Sidang Istbat tetap akan disampaikan secara langsung kepada masyarakat melalui siaran langsung televisi. Sebab, hasil itulah yang memang sangat ditunggu oleh publik.
“Hasil atau kesimpulannya seperti apa, lalu keputusannya bagaimana, itu yang ditunggu masyarakat, dan karenanya pers perlu meliput itu,” terangnya.
Menag menjelaskan, pembahasan dalam proses sidang menyangkut hal yang sangat teknis terkait penentuan awal bulan, ilmu perbintangan, dan teknis hisab-rukyat yang belum tentu bisa dipahami oleh masyarakat, apalagi jika tidak mengikutinya secara utuh. Hal itu dikhawatirkan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman.
“Ketidakpahaman ini bisa menimbulkan kesalahpahaman. Karenanya banyak masukan agar proses diskusi tidak perlu ditayangkan secara langsung,” papar Menag. “Ini juga hasil masukan dari banyak pihak. Lebih baik prosesnya tidak disiarkan, yang penting hasilnya,” tambahnya, dilansir laman Kemenag.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Muchtar Ali menjelaskan, Ditjen Bimas Islam Kemenag akan menyelenggarakan lokakarya membahas penentuan awal Ramadhan 1435H. Lokakarya yang akan dihadiri para pakar hisab-rukyat dan astronomi ini tidak diadakan berbarengan dengan pelaksanaan sidang itsbat.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Lokakarya ini dilaksanakan pada 25-26 Juni 2014,” terang Muchtar Ali.
Lokakarya yang rencananya akan dilaksanakan di Hotel Millenium Jakarta ini merupakan media edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait penentuan awal bulan tahun Hijriyah.
“Masyarakat dipersilakan menghadiri lokakarya ini sehingga diharapkan memperoleh pengetahuan yang cukup terkait hisab-rukyat,” jelas Muchtar Ali.*