Hidayatullah.com–Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan tokoh gerakan 1966 Sofjan Wanandi mengimbau kalangan WNI minoritas untuk jangan takut menggunakan hak pilih pada 9 Juli mendatang sesuai hati nurani mereka.
“Saya mendapat banyak sekali pertanyaan dari mereka apakah Pilpres pada 9 Juli mendatang akan berlangsung aman dan tidak rusuh, apakah mereka yang akan memilih Jokowi-JK tidak akan terancam keamanannya. Mereka bilang was-was dan akan pergi keluar kota atau luar negeri,” kata Sofjan di Jakarta, Ahad 6 Juli 2014, sebagaimana rilisnya kepada hidayatullah.com.
Sofjan meminta mereka untuk tetap menggunakan hak pilih mereka sebaik-baiknya, untuk menentukan masa depan Indonesia.
“Saya tegaskan, kami sudah berkoordinasi dan mendapat jaminan keamanan dari aparat. Jangan takut! Pak Luhut Pandjaitan (Jenderal TNI purn., mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan, dan Komandan Grup-3 Kopassus, Red) saja sampai memberikan jaminan pribadi. Ini teror untuk menakut-nakuti, untuk menggembosi suara Jokowi-JK!” Sofjan menandaskan.
“Ini saatnya menunjukkan tanggung jawab kita sebagai warga negara Indonesia, apakah itu yang warga Tionghoa, yang Katholik, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu, untuk bersama segenap saudara-saudara kita yang Muslim menghantarkan Indonesia memasuki masa yang baru,” demikian Sofjan menegaskan.
Sofjan Wanandi atau dikenal dengan nama asli Liem Bian Koen adalah pemilik bisnis Gemala Group dan adik kandung Jusuf Wanandi, politisi senior dan pendiri CSIS yang punya sejarah buruk dengan kelompok Islam.
Sementara Luhut Pandjaitan adalah mantan Menteri Perdagangan dan Perindustrian (2000-2001) era Gus Dur yang pernah menghebohkan dengan mengeluarkan Keputusan Menperindag No.23/MPP/01/2001 tertanggal 10 Januari 2001 yang melegalkan hubungan dagang antara dengan Israel.*