Hidayatullah.com–Gedung Graha Tahfidz Daarul Qur’an (Daqu) Gaza, Palestina, sumbangan Muslimin Indonesia dirudal oleh Zionis-Israel. Pimpinan Pondok Pesantren Daqu Ustadz Yusuf Mansur pun mengutuk tindakan Israel. Namun, dai kondang ini tetap optimis bahwa dakwah Islam tidak akan padam.
“Tidak akan pernah padam impian dan semangat meng-Qur’an-kan dunia dengan membangun dakwah-dakwah Qur’an di seluruh dunia,” ujar Yusuf Mansur melalui akun Twitter resminya, Rabu (09/07/2014).
Dalam kicauannya, Yusuf Mansur mengatakan, gedung 4 lantai itu akan kembali dibangun. Kejadian itu pun diharapkan menjadi bahan evaluasi bagi umat Islam, khususnya selama Ramadhan ini.
“Allah hadirkan musuh-musuh yang menginjak kehormatan, kemuliaan, harga diri kita, sebab selama ini kita nggak ngehormati, nggak memuliakan, dan nggak menghargai Allah,” ujarnya, dikutip hidayatullah.com di akun @Yusuf_Mansur.
Seperti diketahui, Koordinator Graha Tahfidz Daqu Gaza Abdillah Onim melaporkan, eskalasi serangan Israel makin meningkat sejak Selasa (08/07/2014) sore waktu setempat. Israel meluncurkan lebih dari 300 rudal ke wilayah Gaza.
“Innalillahi wainna ilaihi roji’uun, serangan bom Israel membuat Graha Tahfidz Daarul Qur’an Gaza untuk sementara diliburkan,” lapor Abdillah Onim melalui surat elektroniknya ke berbagai media, Rabu (9/7).
Baru Dibangun Langsung Dibom
Onim menuturkan, Selasa itu pukul 4 sore waktu Gaza, satu jet tempur F16 Israel terbang rendah di atas apartemen keluarganya yang bersebelahan dengan Graha Tahfidz Daqu Indonesia di bagian utara Gaza. Tiba-tiba jet itu menembakkan satu roket seberat 1 ton. Roket dengan panjang 2 meter lebih ini mampu menjangkau sasaran sejauh 1 km.
Roket Israel, tutur Onim, jatuh hanya 20 meter dari kediamannya. Akibatnya, tembok apartemen hancur, demikian juga genteng dan kaca-kaca pecah berantakan. Titik jatuhnya roket menimbulkan kubangan sedalam 50 meter dengan diameter sekitar 15 meter.
”Saat serangan roket, saya bersama anak dan istri sedang berada di dalam rumah. Alhamdulillah kami selamat dan tidak terluka sedikitpun, akan tetapi tetangga kami Muhammad Jomah mengalami luka-luka akibat terkena serpihan roket,” tutur Onim.
Padahal, lanjut aktivis Indonesia untuk Palestina ini, sebelumnya dari sekitar Graha Daqu tidak ada pejuang Palestina yang melontarkan roket ke Israel.
Serangan tersebut dilaporkan juga merusak sebagian Graha Daqu yang baru saja selesai dibangun. Tembok halaman hancur, sebagian atap rusak berat, kaca-kaca pecah berantakan. Akses jalan ke graha itu pun hancur.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Dampaknya, para santri yang baru sehari memulai aktivitas di Graha Daqu terpaksa diliburkan. “Situasi masih belum kondusif untuk belajar. Pesawat Israel masih sering mondar-mandir di atas kami,” ungkap Onim.
Dilaporkan, seorang wali santri yang bernama Abu Jabal Basliqy, tewas terkena roket ketika tengah menumpang mobil di Gaza City. Warga Gaza yang dulu mengecat Graha Daqu itu masih ada hubungan keluarga dengan Onim.
“Yaa Allah… Graha Tahfidz Daarul Qur’an Gaza yang baruuuuuu aja diresmikan, bantuan Muslim Indonesia, dirudal Israel. La’natullaah (laknat Allah) buat Israel,” ujar Yusuf Mansur dalam kicauannya.*