Hidayatullah.com–Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengutuk tindakan Zionis-Israel yang terus mengagresi Palestina. MUI pun menyampaikan sejumlah seruannya lewat Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri KH Muhyidin Junaidi.
Di antara seruannya, “MUI meminta kepada Indonesia, Presiden (SBY) segera menekan Dewan Keamanan PBB agar mengadakan rapat darurat dan membawa Perdana Menteri (PM) Benjamin (Netanyahu) ke meja Mahkamah Internasional,” ujar Muhyidin pada acara pelepasan relawan Indonesia ke Palestina di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (11/7/2014).
PM Benjamin Netanyahu beserta para panglimanya dan segenap angkatan bersenjata Israel, desak Muhyidin, harus dijadikan sebagai penjahat perang.
“Harus jelas, karena mereka (telah) membunuh ribuan (rakyat Palestina),” serunya berapi-api.
Muhyidin juga menyerukan berbagai ormas Islam agar melaksanakan qunut nazilah mendoakan umat Islam di Palestina.
“MUI (menyerukan) kepada semua ormas Islam agar membacakan doa qunut nazilah agar saudara kita di Palestina (merdeka. Red),” ujarnya.
Tingkatkan Infaq ke Palestina
MUI juga meminta kepada umat Islam untuk meningkatkan jiwa solidaritas dan rasa kemanusiaannya. Misalnya, sebut Muhyidin, dengan memperbanyak infaq untuk Palestina, apalagi di bulan Ramadhan.
“Terakhir, kita minta kepada pemerintah Indonesia untuk lebih tegas, jangan terlalu low politics, kita harus high politics. Karena mayoritas umat Islam tinggal di Indonesia,” ujarnya pada acara yang digagas Aksi Cepat Tanggap (ACT) tersebut.
MUI pun mendukung sepenuhnya pengiriman relawan ke Palestina. Semoga, kata Muhyidin, apa yang dilakukan ACT disambut oleh semua kalangan di Indonesia.
“Lebih cepat lebih bagus. Selamatkan nyawa saudara-saudara kita di Palestina,” ujarnya.
Muhyidin mengatakan, umat Islam Indonesia harus menunjukkan kepeduliannya atas Palestina. “Walaupun negara Arab kurang peduli,” tambahnya.
Jarak yang jauh antara Indonesia-Palestina, tambah Muhyidin, bukan penghalang untuk tetap peduli.
“Jangan biarkan saudara kita dibunuh, dibombardir, diusir, bahkan diperkosa,” katanya disambut takbir ribuan jamaah Istiqlal.
“Mereka (Israel) dengan semena-mena mengambil tanah orang Palestina. Kalau di Jerman tembok Berlin sudah diruntuhkan. Tapi di Palestina mereka (Israel) membangun tembok. Tapi Amerika diem saja. Negara superpower diaaam. Yang menyedihkan banyak negara Arab yang takut dengan negara-negara super power,” ujar Muhyidin berapi-api.*