Hidayatullah.com- Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang di dalamnya terdapat para Kiai, cendekiawan Muslim serta umara telah sepakat dan tidak akan pernah berubah untuk melakukan pengawalan terhadap aqidah umat Islam yaitu Ahlus Sunnah wal Jama’ah (Aswaja).
“Orang yang bijaksana itu penuh pengertian. Kalau ada kata kewaspadaan terhadap bahaya mestinya umat Islam segera merespon,” demikian kata Ketua Umum MUI Pusat, Prof. Dr Mohammad Baharun mengutip pepatah Arab saat menyampaikan orasinya pada acara “Deklarasi Nasional Gabungan Masyarakat Penyelamat NKRI dari Konspirasi Aliran-Aliran Sesat: Syi’ah, Zionis dan Komunis Gaya Baru (KGB) di Ma’had Tahfidzul Qur’an Al Firqoh An Najiyah, Utara PUSDIK ARHANUD Desa Donowarih, Kecamatan Karang Ploso, Kabupaten Malang, Ahad (26/10/2014) kemarin.
Menurut Mohammad Baharun, meski agak terlambat, MUI sejak awal sudah mengeluarkan fatwa pada tahun 1984. Ketika merespon semangat revolusi Iran yang juga secara perlahan menyebar di Indoensia. Dimana fatwa itu dikenal dengan nama fatwa kewaspadaan terhadap Syi’ah.
Menurut Baharun, perbedaan Aswaja yang dianut mayoritas umat Muslim di Indonesia bukan sekedar perbedaan seperti yang berlangsung seperti saat ini. Namun perbedaan yang bisa menyebabkan penyimpangan terhadap aqidah. Oleh karena itu, mengutip kata KH. Ma’ruf Amin bahwa perbedaan fiqih harus ditoleransi, penyimpangan aqidah harus diamputasi.
“Tegas majelis ulama mengatakan seperti itu. Sehingga majelis ulama pusat berharap fatwa itu segera dibreakdown ke bawah. Umat Islam tidak hanya sekadar aktif tapi juga harus pro-aktif untuk mengantisipasi gerakan-gerakan yang membahayakan aqidah umat Islam dan Negara,” kata Baharun.
Ia menyampaikan bahwa umat Islam saat ini tidak lagi membutuhkan jargon-jargon. Tetapi umat lebih memerlukan strategi bagaimana pengawalan aqidah itu dijalankan. Menurutnya strategi yang bisa dilakukan oleh umat Islam ialah dengan bersatu padu. Sebab aliran-aliran sesat sedang menari-nari di atas perpecahan umat Islam saat ini. [baca juga: Prof. DR. Mohammad Baharun: Ahlus Sunnah Tak Bersatu, NKRI Akan Terpecah Belah]. *