Hidayatullah.com—Tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) yang kini aktif di Partai Demokrat (PD), Ulil Abshar Abdala mengaku kecewa pernyataan Wakil Presiden RI, M Jusuf Kalla yang mengatakan Syiah bukan Islam.
“JK menganggap Syiah bukan Islam. Semoga ini karena ketidaktahuan dia. Amat disayangkan Wapres bicara begini,” demikian disampaikan Ulil dalam akun twitter-nya, Abdalla @ulil Ahad, 9 Nov 2014.
Seperti diketahui, sebelumnya, Jusuf Kalla sempat mendukung langkah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo yang sebelumnya telah mewacanakan bolehnya pengosongan kolom agama di Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Menurut JK, hal tersebut merujuk pada Undang-Undang (UU) Nomor 5, Indonesia hanya mengakui enam agama, yakni Islam, Hindu, Budha, Khatolik, dan Protestan, dan Khonghucu.
“Kalau dia agamanya bukan Islam, bukan Kristen, bukan Katolik, bukan Budha, bukan Hindu, dan Khonghucu. Katakanlah dia Syiah, nah itu kosongkan saja. Atau agama apa lainnya, kepercayaan nah itu mesti kosong toh,” ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka, Jakarta, Jumat (07/11/2014).
Saat ditanyakan, apakah nantinya akan menimbulkan permasalahan lantaran kolom agama tersebut tidak diisi,
Mantan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) tersebut menjamin, tidak akan terjadi masalah dengan penghapusan kolom agama tersebut, karena merujuk pada UU Nomor 5.
“Kalau tidak yang dianut bukan dari enam agama itu, katakan syiah misalkan, kosongkan saja,” imbuh JK.
Sebelumnya, Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan, pemeluk agama selain, Islam, Hindu, Budha, Katolik, dan Protestan, dan Khonghucu diperbolehkan untuk mengkosongkan kolom agama di KTP.*