Hidayatullah.com–Sebuah lembaga yang fokus dalam pembinaan orang-orang yang baru masuk Islam (mualaf) bernama Mualaf Center Indonesia menggelar Muktamar I di kompleks Pesantren Daarut Tauhid, Bandung, Jawa Barat pada 30 Januari-1 Februari 2015.
Perhelatan musyawarah akbar yang perdana dilakukan MCI ini dihadiri 50 orang peserta yang terdiri dari para pengurus MCI, pembina mualaf, dan anggota MCI.
“Acara ini juga dihadiri oleh anggota MCI dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan wilayah lainnya,” terang Ketua Umum MCI, Steven Indra Wibowo di sela-sela acara.
Selama tiga hari, terang Steven, para peserta akan membicarakan hal strategis tentang pembinaan mualaf.
“Muktamar kali ini dalam rangka penyusunan prosedur standar dalam pembinaan dan penanganan mualaf secara nasional,” kata Steven yang juga pendiri MCI.
Pasalnya, pembinaan mualaf yang dilakukan MCI selama ini masih bersifat parsial sesuai area masing-masing.
“Sekarang ini kami akan melakukan sistem pembinaan menyeluruh dengan satu konsep secara nasional,” harap Steven yang pernah menjadi frather di gereja Katolik sebelum memeluk Islam.
Perlu diketahui, MCI berdiri pada tahun 2003. Dalam majalah Suara Hidayatullah edisi Desember 2014, Steven mengatakan bahwa MCI ini didirikan berawal dari pengalaman Steven yang merasa kurang mendapat pembinaan.
“Saya mendatangi beberapa lembaga Islam untuk bisa belajar Islam, tapi malah dikira cari zakat,” kenangnya.
Oleh karena itu, MCI yang berawal komunikasi melalui dunia maya alias internet, kini rutin bertemu dalam arena pengajian.
“MCI tak saja membantu orang yang ingin masuk Islam, tapi juga berupaya mendampingi mualaf dalam belajar Islam,” paparnya.*