Hidayatullah.com–Kepolisian Jerman menahan empat orang yang diduga mendirikan kelompok ekstremis sayap kanan, yang disebut “Old School Society“.
Kelompok ini bermaksud melakukan serangan bom di masjid-masjid Salafy dan penampungan para pencari suaka.
“Penyelidikan menunjukkan tujuan kelompok tersebut untuk melakukan serangan-serangan di Jerman dalam kelompok-kelompok kecil terhadap Salafy, masjid-masjid dan penampungan pencari suaka,” demikian pernyataan kantor kejaksaan Jerman seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (06/05/2015).
Polisi menyita beberapa bahan peledak yang kemungkinan akan digunakan dalam aksi teror. Namun, belum diketahui apakah mereka sudah memiliki target waktu dan tempat serangan akan dilaksanakan.
“Untuk tujuan ini, dari apa yang kami tahu sejauh ini, empat orang yang ditahan mendapatkan bahan-bahan peledak untuk kemungkinan serangan teroris oleh kelompok tersebut,” imbuh kejaksaan. Tidak jelas apakah kelompok tersebut telah menetapkan target ataupun waktu spesifik untuk serangan-serangan tersebut.
Jaksa penuntut merilis keempat orang yang semuanya warga Jerman. Andreas H (56) , Markus W (39), Denise Vanessa G (22) dan Olaf O (47).
Berbeda dengan upaya pencegahan kali ini, pada 2011 Jerman tak dapat mendeteksi keberadaan kelompok Sosialis Nasional Bawah Tanah (NSU). Kelompok sayap kanan tersebut membunuh sembilan imigran dan seorang polisi wanita, serta melakukan serangan bom juga perampokan bank.
Dua anggota NSU bunuh diri setelah merampok bank, sementara tersangka ketiga, Beate Zschaepe, masih menjalani proses peradilan.
Sebelumnya, terjadi insiden pembakaran di rumah penampungan yang akan digunakan oleh imigran di sebuah kota di Jerman Timur. Tidak diketahui apakah terdapat keterkaitan antara peristiwa itu dengan penangkapan empat orang ini.
Situs berita Spiegel Online mengabarkan kelompok itu memiliki sebuah lambang bergambar sebuah tank, yang juga populer di kalangan neo-Nazi, dan dua tengkorak bertuliskan “Satu peluru tak akan cukup”.*