Hidayatullah.com– Ketua Dekan Program Pasca Sarjana Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor Prof. KH. Didin Hafidhudin, mengatakan intervensi kebudayaan dan pemikiran barat yang begitu dahsyat telah masuk ke dalam keluarga-keluarga di Indonesia, baik itu diundang atau tidak.
“Intervensi kebudayaan dan pemikiran barat tersebut telah merobek-robek kekokohan keluarga kita. Akibatnya, banyak keluarga muda tidak percaya lagi dengan perkawinan hingga akhirnya mereka memilih perceraian sebagai salah satu alternatif,” ujar KH. Didin saat konferensi pers di sela-sela acara tabligh akbar sambut Ramadhan 1436 Hijriyah dengan tema, “Kokohkan Keluarga Indonesia Dengan al-Qur’an” di Masjid Istiqlal Jakarta, Selasa (02/06/2015).
Menurut KH. Didin jika intervensi tersebut terus dibiarkan akan sangat membahayakan masyarakat Indonesia. Sebab, hal itu bisa mengakibatkan sebuah keluarga mengalami kehancuran. “Hancurnya masyarakat karena akibat hancurnya sebuah keluarga,” jelas KH. Didin yang juga Guru Besar IPB.
Karena itu, menurut KH. Didin, sudah saatnya jika semua pihak baik dari para tokoh masyarakat maupun media massa kembali bersama-sama mengokohkan keluarga dalam rangka untuk membangun masa depan bangsa dan negara Indonesia.
“Mari kita kembalikan dengan mengokohkan keluarga,” ajak KH. Didin.
Namun, setelah sebuah keluarga dikokohkan, menurut KH. Didin, suatu keluarga masih membutuhkan yang namanya alat perekat “manhajul hayah atau kurikulum kehidupan” yaitu kitab suci al-Qur’an.
“Karena Al-Quran merupakan obat terbaik dalam mengokohkan keluarga dan insyaAllah akan memberikan ketenangan dan keluasan kepada kita semua,” pungkas KH. Didin.*