Hidayatullah.com–Sebagai penunjang kegiatan perekonomian, di wilayah ini tersedia 1 bandar udara, yaitu Bandara Bokondini, namun beberapa saksi yang ditemui hidayatullah.com, banyak bandara khusus orang asing yang hilir mudik tidak bisa terpantau.
“Di sini banyak pesawat asing datang dan pergi tidak terpantau. Karena aparat di sini sedikit,” demikian ujar salah seorang pejabat setempat yang tak mau disebutkan namanya kepada hidayatullah.com Selasa (22/07/2015).
Sebelumnya, dalam sambutan saat kehadiran Menteri Dalam Negeri Cahyo Kumolo di Tolikara hari Selasa, Bupati Tolikara Usman G. Wanimbo mengakui masjid dan jilbab serta pembangunan rumah ibadah lain selain GIDI Internasional dilarang.
“Di sini sudah ada Peraturan Daerah (Perda) pelarangan. Di daerah ini termasuk gereja Katolik juga dilarang. Sudah ada gereja internasional yang berdiri di sini dan semua harus mengikutinya,” ujarnya.
Kebetulan, saat beberapa jam menginjakkan kaki di Tolikara pertama kali hari Senin (20/07/2015) media ini bisa menyaksikan ramainya masyarakat luar Tolikara mengikuti arak-arakan penutupan kegiatan seminar dan KKR Pemuda GIDI tingkat internasional yang diselenggarakan sejak tanggal 13 Juli 2015.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Diperkirakan sekitar 5000 orang mengikuti arak-arakan, dan sebagian banyak mengibarkan bendera Israel.*/Abu Fathun