Hidayatullah.com--Kiai Muhammad Idrus Ramli atau akrab disapa Gus Idrus mengaku didorong oleh sejumlah kiai untuk dicalonkan sebagai ketua umum (Ketum) PBNU pada Muktamar Ke-33 di Jombang. Selain itu, pencalonan Kiai Idrus dinilai sebagai upaya penyelamatan NU.
“Secara tidak sadar atau bahkan ada yang memang sadar dengan sesadar-sadarnya di antara nahkoda-nahkoda ada yang telah mengubah arah tujuan bahtera besar ini. Melenceng dari arah dan tujuan yang sudah dipetakan oleh nahkoda awalnya, KH. Hasyim Asy’ari,” demikian alas an Gus Idrus dalam rilisnya Ahad (02/08/2015) dari arena muktamar di Jombang, Jawa Timur.
Menurutnya, pencalonan dirinya ini disemangati oleh cita-cita besar menjadikan NU sebagai poros Ahlus Sunnah Wal Jamaah di Indonesia dan dunia. Pijakan dasarnya adalah Qonun Asasi, undang-undang dasar organisasi yang ditulis oleh KH. Hasyim Asy’ari.
“Mengingat kelemahan selama ini adalah menawarkan NU ke dunia tanpa pijakan dasar ini. sehingga bisa jatuh kepada kepentingan-kepentingan sesaat dan politis,” ujar Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail NU Jember 2004-2009 ini.
“Adalah sebuah kewajiban bagi seluruh pengurus Jam’iyyah NU untuk kembali merujuk isi Qanun Asasi (AD/ART) Jam’iyyah NU. Dengan Qonun Asasi ini, diharapkan NU benar-benar netral dari kepentingan politis manapun.”
Idrus mengakui, misi besarnya menjadikan NU sebagai murni organisasi massa Islam berbasis dakwah, pendidikan dan sosial. Dari aspek pendidikan, akan diberdayakan pesantren, sekolah dan universitas milik NU sebagai tempat kaderisasi pemimpin. Secara ekonomi pemberdayaan Ekonomi yang berbasis Syari’ah dengan mendirikan BMT dan mengoptimalkan peran LAZISNU. Dengan harapan NU mandiri secara ekonomi, pemikiran dan tujuan.
Gus Idrus juga berharap hasil muktamar ini diperoleh dengan optimal dan saling ikhlas. Siapapun yang akan menjadi pemimpin NU dari muktamar ini merupakan calon yang baik. Gus Idrus berpesan agar masing-masing calon menjaga suasana NU yang kondusif saling menjaga dan bersama-sama membangun NU yang berperan dalam peradaban dunia.*