Hidayatullah.com– Suatu ketika pernah ada seorang sahabat yang bertanya kepada Rasulullah, “Apakah kita berada pada kebenaran, Yaa Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Betul, kita berada pada kebenaran hidup maupun mati, kalau begitu mari kita keluar untuk mengucapkan kalimat takbir.”
“Alhamdulillah, kemudian Rasulullah langsung memimpin parade tauhid yang pertama 616 Hjjriyah yang kita ulangi sekarang ini,” demikian ujar Ketua Panitia Pelaksana Parade Tauhid Indonesia (PTI) Haikal Hasan saat memberikan sambutan dalam acara PTI di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Ahad (16/08/2015).
Haikal mengatakan bahwa kala itu Rasulullah memimpin barisan dengan barisan pertama diwakilkan kepada Umar bin Khatab, dan barisan kedua diwakilkan kepada Hamzah bin Abdul Mutholib.
Namun, lanjut Haikal, waktu itu mereka tidak membuang sampah sembarangan sehingga, menjadi sebuah kenangan yang harum. Ketika itu mereka tidak membuat rusuh sehingga, menjadi daya tarik bagi kaum Quraisy. Dan ketika itu, mereka bisa kompak sehingga mampu menggetarkan hati kaum Quraisy.
“Saudaraku, apakah kalian bisa berjanji untuk tidak mengotori jalanan? Apakah kalian bisa berjanji untuk selalu kompak?” tanya Haikal kepada puluhan ribu peserta PTI.
“Siaaap..!” jawab peserta PTI serempak.
“Jangan pedulikan orang yang ingin membuat rusuh sebab, di tengah-tengah kita ada orang yang tidak menghendaki parade ini. Di tengah-tengah kita ada orang yang menanti kerusuhan. Dan di tengah-tengah kita akan disorot oleh media. Hei, lihat! Umat Islam kalau bikin acara rusuh dan itu akan diblow up media kemana-mana,” papar Haikal.
Untuk itu, Haikal menghimbau kepada seluruh peserta PTI untuk bisa menjaga kebersihan dan keterbiban selama parade berlangsung hingga berakhir.
“Saya berpesan agar peserta parade bisa menjaga kebersihan dan ketertiban. Kita tunjukkan kalau umat Islam mengadakan acara bisa menjaga kebersihan, bahkan lebih bersih dari sebelum dimulainya acara. Karena parade tauhid ini InsyaAllah akan kita lakukan setiap tahun menjelang kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pungkas Haikal.*