Hidayatullah.com– Komunitas Yaman di Indonesia melakukan aksi memprotes tindakan sepihak Uni Emirat Arab (UEA) di Yaman. Mereka menggelar aksi di Kedutaan Besar Yaman untuk Indonesia, Jakarta, Jumat (06/09/2019).
Komunitas tersebut terdiri dari warga negara teluk di negeri Yaman, mulai penduduk, pelajar, hingga pengusaha yang berdomisili di Indonesia.
“Kami menyesalkan dan mengecam semua aksi pelanggaran atas hak asasi warga negara kami oleh UEA,” salah satu bunyi pertanyaan mereka, Jumat.
Komunitas Yaman di Indonesia mengecam dan mengutuk keras penyerangan kepada pasukan tentara nasional Yaman yang sah dan mengakibatkan jatuhnya korban setidaknya 300 jiwa.
“Mengecam UEA atas pembentukan satuan khusus yang melakukan aksi pembunuhan atas 35 imam dan pengkhutbah masjid. Kami juga mengutuk pendirian penjara rahasia ilegal oleh UEA di wilayah negara Yaman untuk menangkap tahanan politik dan para jurnalis,” kecam mereka.
Warga Yaman menolak proyek pendudukan UEA di tanah air mereka dan upaya memecah belah keutuhan bangsa dan negara.
“Menuntut pemerintah yang sah yang diwakili oleh Yang Mulia Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi untuk mengusir UEA segera keluar dari Yaman,” tuntutan mereka.
Komunitas Yaman di Indonesia pun menyerukan peran aktif Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Dewan Keamanan Internasional atas dugaan pelanggaran HAM Internasional oleh UEA.
“Kami menyerukan kepada segenap saudara dan pegiat kemanusiaan di Republik Indonesia atas nama solidaritas dengan warga Yaman dengan memboikot barang dan produk UEA, dan memboikot maskapai penerbangan UEA, atas kesewenangan UEA yang telah mengakibatkan korban dari kalangan wanita dan anak-anak,” pungkas mereka.
Diketahui sebelumnya, pesawat-pesawat tempur UEA melakukan serangan udara terhadap pasukan pemerintah Yaman, membunuh dan melukai puluhan orang ketika mereka merebut kembali kota pelabuhan kunci selatan Aden dari separatis yang didukung oleh UEA.
Dalam sebuah pernyataan langka, Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi mengutuk UEA, seorang mantan sekutu, karena melakukan “intervensi secara terang-terangan” di Yaman dengan menyediakan “dukungan, uang dan rencana” bagi kelompok separatis yang bertujuan “membagi” negara.
Dalam pernyataan yang dibacakan atas namanya dan disiarkan lewat jaringan televisi lokal, Mansour Hadi menuduh UEA mendukung Dewan Transisi Selatan (STC) yang melancarkan serangan terhadap pasukan pemerintah di bagian selatan negara itu.
Presiden Hadi mengulangi seruannya agar Arab Saudi turun tangan guna menghentikan tindakan UEA mendukung kelompok milisi bersenjata yang melancarkan serangan udara terhadap tentara Yaman.
Baca: Mahkamah PBB Tolak Desakan UEA untuk Memberi Sanksi Qatar
Sedangkan UEA telah mengeluarkan pernyataan yang mengakui jet tempurnya melakukan serangan udara. UEA mengatakan, mereka menargetkan “teroris” dan bahwa serangan itu terjadi sebagai tanggapan terhadap serangan terhadap koalisi.
“Uni Emirat Arab menekankan haknya untuk membela diri dan menanggapi ancaman yang menargetkan pasukan koalisi Arab setelah organisasi teroris meningkatkan serangan mereka terhadap pasukan koalisi,” sebut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri UEA.
Aden sebagai ibu kota sementara Yaman, Aden telah menjadi kubu pemerintah yang didukung Saudi sejak 2015.
Yaman telah berperang sejak akhir 2014 lalu saat pemberontak Syiah Al-Houthi mengambil kendali atas banyak negara dan merebut semua wilayah utara termasuk Sanaa.*