Hidayatullah.com–Memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang ke-70, Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Indonesia melaunching gerakan nasional membaca 25 halaman sehari atau disingkat #BacaDuaLima.
“Gerakan ini bertujuan untuk mengangkat kualitas SDM orang Indonesia melalui membaca,” ujar Muhammad Syukri, ketua Puskomnas FSLDK saat dihubungi hidayatullah.com, Selasa (18/08/2015).
Syukri menambahkan, bahwa menurutnya budaya baca di Indonesia masih sangat lemah. Hal itu yang membuat Indonesia kalah bersaing dengan bangsa lainnya.
“Menurut yang saya baca, di Jepang mempunyai kebiasaan membaca 10 menit sebelum memulai pelajaran. Mereka punya kebiasaan membaca yang kuat,” tambah mahasiswa Universitas Negeri Surakarta ini.
Lebih lanjut Syukri berkisah, bahwa dulu ia pernah memberi sebuah buku kepada adik kelasnya saat semester 1, namun sampai semester 5 ternyata buku tersebut tak kunjung dibaca.
“Berarti ada yang salah dengan kebiasaan orang Indonesia,” paparnya.
Padahal, masih menurut Syukri, Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim yang besar, harusnya mempunyai budaya baca yang kuat sebagaimana ayat pada wahyu pertama dalam Islam yakni Iqra’.
“Kita ingin meniru tradisi salafus shalih yang gemar membaca, berdiskusi dan menulis. Namun sebelum berdiskusi dan menulis tentunya kita perlu membaca, ini gerakan yang kita ingin sebar luaskan,” jelas Syukri.
Gerakan yang digarap bersama komunitas #BacaDuaLima ini juga telah didukung oleh berbagai tokoh penulis seperti Salim A. Fillah.
“Alhamdulillah beberapa tokoh ikut mendukung gerakan ini,” pungkasnya. */Yahya G. Nasrullah