Hidayatullah.com– Penistaan Zionis Israel terhadap Masjid Al-Aqsha belakangan ini mengalami eskalasi. Umat Islam termasuk rakyat Indonesia pun diimbau tetap fokus membela Al-Quds. Lantas bagaimana caranya?
Setidaknya ada lima hal yang bisa dilakukan. Pertama, kata Ketua Adara Relief Internasional (Fokus perjuangan wanita dan anak Palestina) Nurjannah Hulwani, mensosialisasikan kondisi Al-Quds kepada khalayak.
“Menyebarluaskan kebiadaban Yahudi laknatullah,” ujarnya pada acara penyampaian pernyataan bersama 21 tokoh Indonesia di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta, Jumat (18/09/2015) siang.
Kedua, melakukan penggalangan dana untuk membantu perjuangan umat Islam di Palestina.
Ketiga, terus memanjatkan doa kepada Allah untuk kemerdekaan Palestina.
Umat Islam, katanya dalam acara gelaran Asia Pasific Community (ASPAC) for Palestine itu, punya kewajiban melakukan ketiga hal tersebut.
“Kita berharap semua bisa sujud di Al-Aqsha sebelum kematian kita. Hancurnya Masjid Al-Aqsha adalah hancurnya umat Islam seluruh dunia,” ujarnya yang berbicara dengan nada sesegukan.
Keempat, seperti dikatakan Wakil Sekjen MIUMI Fahmi Salim, yang bisa dilakukan umat Islam adalah bersatu.
“Kaum Muslimin merapatkan shaf, bersatu, karena Israel berani mengambil alih Al-Aqsha,” ujarnya.
Ia pun mengajak segenap umat Islam mendukung perjuangan Palestina, dengan berjihad melalui penggalangan dana, lobi-lobi politik, hukum, dan sebagainya.
“Minimal kita harus mengikhlaskan niat kita dengan doa karena itu yang bisa kita miliki,” ujarnya.
Selain itu, yang kelima, terus melakukan gerakan pemboikotan terhadap produk-produk pendukung Israel.
“Seandainya kita mampu untuk memboikot produk Zionis Israel, itu akan efektif. Beberapa produk sudah ditandai (untuk diboikot),” ujar Ketua ASPAC for Palestine Saiful Bahri.
Senada Saiful, Oke Setiadi mengatakan, banyak perusahaan-perusahaan dunia yang keuntungannya digunakan untuk membiayai Israel. Maka produk-produk perusahaan itu ia setuju untuk diboikot.
“Solusinya kita harus punya produk tandingan,” ujar Sekjen PB Mathla’ul Anwar itu kepada hidayatullah.com usai acara.*