Hidayatullah.com- Dekan Pasca Sarjana Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor, Prof. Dr. Didin Hafiduddin menyatakan bahwa tragedi Mina merupakan sebuah musibah yang sangat dahsyat, berikut juga musibah jatuhnya alat berat (crane).
“Tentu kita akan mendoakan bagi para jamaah haji yang meninggal dunia supaya mereka termasuk orang-orang yang mati syahid (Syuhada),” kata Didin kepada hidayatullah.com, Ahad (27/09/2015).
Menurut Didin musibah itu bisa jadi sebagai sebuah peringatan supaya ada upaya untuk terus memperbaiki manajemen haji. Persoalan haji katanya sedikit untuk soal ibadahnya, justru yang lebih banyak adalah persoalan manajemennya.
“Karena itu manajemen haji perlu ditingkatkan. Pemerintah Saudi pun harus semakin terbuka untuk menerima masukan-masukan. InsyaAllah jika Saudi tidak bersalah pasti akan dibela oleh negara-negara lain,” ujar Didin.
Didin menyatakan kalau sekarang ini pemerintah Saudi sedang banyak mendapatkan kritikan. Karena itu, alangkah baiknya Saudi terbuka dan menerima masukan-masukan. Bahkan kalau perlu Saudi mengundang menteri-menteri agama OKI dengan timnya untuk berdiskusi bagaimana menghindari musibah-musibah seperti ini tidak terulang lagi ke depannya.
“Selama ini menurut saya pemerintah Saudi sudah banyak berbuat, sudah sangat luar biasa dan jangan sampai itu hilang begitu saja karena hanya ada musibah yang terjadi seperti sekarang,” kata Didin.
Didin pun berharap pemerintah Saudi bisa mempelopori untuk mengajak musyawarah Internasional untuk membicarakan masalah manajamen haji wabil khusus upaya mengurangi musibah-musibah di dalam ibadah haji.
“Itu kan nggak ada masalah sepert itu. dan jika memang masih terjadi musibah berarti memang itu di luar kemapuan manusia,” cetus Didin.
Kendati demikian, kata Didin, sampai sekarang masih simpang siur apa penyebab tragedy Mina. Menurutnya, itu harus dipastikan dan diteliti lebih dahulu siapa yang melakukan kesalahan yang fatal ini.
“Saya dengar ada human errornya atau kesalahan manusianya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Didin menghimbau dengan tragedi Mina jangan sampai kaum muslimin di Indonesia diadu domba, misalnya menyalahkan Saudi Arabia secara total dan lain sebagainya. Bagaimanapun juga, lanjutnya, mengatur jamaah haji 4 juta itu bukan persoalan mudah dan itu sangat berat.
“Saya harap langkah konkritnya Saudi mengundang negara-negara OKI untuk membicarakan masalah ini dan bagaimana solusi yang terbaik dan sebagainya,” demikian pungkasnya.*