Hidayatullah.com- Direktur SNH Advocacy Center, Sylviani Abdul Hamid mengatakan bahwa bencana asap tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan diduga ada keterlibatan korporasi yang dengan sengaja membakar lahan untuk kepentingan perusahaannya.
Menurutnya, proses pembakaran tersebut dimaksudkan untuk memangkas biaya pembukaan lahan baru menjadi lebih murah.
“Dibanding harus melakukan proses secara manual dengan membajak dan menggaru serta menyemprot dengan racun untuk lahan baru yang akan digunakan, proses melalui pembakaran akan lebih murah dan efisien di samping meningkatkan pH tanah,” ujar Silvy dalam rilisnya yang diterima hidayatullah.com, Kamis (21/10/2015).
Karena itu, Sylvi mendesak pemerintah pusat untuk segera melakukan proses hukum terhadap pelaku pembakaran hutan. Pemerintah harus segera melakukan proses hukum baik terhadap pribadi maupun korporasi yang diduga terlibat dalam pembakaran hutan tersebut.
“Pemerintah harus harus turun tangan segera melakukan upaya koordinasi dalam rangka penanggulangan bencana asap bahkan jangan lepas tanggung jawab,” pungkas Silvy yang juga aktivis kemanusiaan.*