Hidayatullah.com-Mencermati pergantian tahun baru Masehi yang setiap tahunnya diperingati oleh sebagian anggota masyarakat dengan acara berhura-hura, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang, provinsi Sumatra Barat, mengajak umat melaksanakan zikir dan Tabligh Akbar.
Demikian disampaikan Ketua MUI Padang Prof.Dr.H.Duski Samad, dan Sekum H. Maigus Nasir, dalam rilis pers kepada hidayatullah.com, Jumat, (17/12/2015).
“Untuk itu diminta agar ulama, mubaligh, ustadz, pimpinan organisasi sosial keagamaan, pengurus masjid, dan tokoh umat agar membimbing umat melakukan kegiatan keagamaan berupa tabligh akbar sebagai upaya penguatan perbaikan akhlak dan moral umat,” ujarnya.
Menurut MUI, menyambut tahun baru Masehi 2016 dihimbau agar dilakukan dengan cara-cara yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Islam, norma hukum dan dan bernilai manfaat bagi diri, keluarga dan masyarakat luas.
Kebiasaan menyambut pergantian tahun Masehi dengan bergadang malam menanti pukul nol-nol, pergaulan bebas, dan perbuatan melanggar nilai-nilai ajaran Islam, harus ditinggalkan.
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” ujar Prof Duski mengingatkan makna QS. Ali Imran, 110.
MUI Padang juga mendesak pengelola tempat wisata, hotel, tempat hiburan, pemandian umum, dan tempat-tempat yang dikunjungi masyarakat untuk menyediakan situasi dan kondisi nyaman, terbuka, tidak mengundang timbulnya perilaku menyimpang dan tidak menyediakan tempat hiburan yang berpotensi menimbulkan maksiat, keonaran, dan perbuatan melanggar hukum.
“Kepada Pemerintah Kota Padang, Kepala Kepolisian Kota Padang, dan aparat penegak hukum, MUI dan semua komponen umat mendukung untuk dengan tegas menegakkan dan menjalankan peraturan daerah dan peraturan perundangan yang menjamin terlaksanakanya ketertiban hukum, sosial dan masyarakat terutama sekali dalam menghadapi pergantian tahun baru Masehi,” tegasnya.*