Hidayatullah.com – Sinyo Egie, penulis buku ‘Anakku Bertanya Tentang LGBT’ menilai konseling yang dilakukan oleh Support Group and Resource On Sexuality Studies (SGRC) yang memfasilitasi layanan bagi para pelaku lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) adalah kurang tepat.
“Sekilas memang dianggap tidak ada masalah jika dilihat dari visi misinya,” terangnya saat dihubungi hidayatullah.com, Ahad, (24/01/2016).
Tetapi, menurut pria yang akrab dipanggil Kak Sinyo ini, SGRC mengantarkan orang untuk coming out.
“Katanya sih klien dibimbing untuk mengikuti nurani, tapi tidak mengerti nurani yang mana,” ujarnya.
“Masalahnya fitrah menurut mereka berbeda, mereka mendefinisikan nurani sesuai keinginan mereka,” jelas pemilik nama asli Agung Sugiarto ini.
Sinyo juga mengaku pernah bertemu langsung dengan salah seorang pendiri dari SGRC.
“Ya memang benar dia seorang homoseksual,” tukasnya.
Sebelumnya ramai beredar dan menjadi perbincangan netizen soal poster konseling untuk kaum lesbian, homeseksual, biseksual dan transgender (LGBT) oleh Support Group and Resource On Sexuality Studies (SGRC) yang berada di Universitas Indonesia dan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.
Namun kedua kampus tersebut mengklarifikasi bahwa SGRC bukan bagian dari organisasi mahasiswa, hanya saja diprakarsai oleh para Alumni dan menggunakan logo Universitas.**