Hidayatullah.com– Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan ormas-ormas Islam siap membina pengidap lesbian, homoseksual, biseksual, dan transgender (LGBT). Dengan keyakinan, penyakit itu bisa disembuhkan.
“Bisa, bisa, insya Allah. Yakin, banyak yang sudah terjadi soalnya,” ujar Ketua Umum MUI KH, Ma’ruf Amin, kepada media termasuk hidayatullah.com di kantornya, Jl Proklamasi, Jakarta, baru-baru ini.
Menurutnya, banyak yang sudah melakukan eksperimen, merehabilitasi pengidap LGBT hingga sadar dan kembali hidup normal. [Baca: Ini Pertimbangan MUI dan Ormas-ormas Islam Dorong LGBT Dilarang]
“Kecuali orang yang memang sudah tidak bisa dikembalikan. Itu ada, itu termasuk pengecualian,” tambahnya dalam jumpa pers soal LGBT, Rabu, 8 Jumadil Awwal 1437 (17/02/2016) itu.
Pernyataan tersebut disampaikan menjawab pertanyaan wartawan soal sejauh mana keyakinan MUI dalam upaya mengembalikan pengidap LGBT ke kehidupan normal.
Kiai Ma’ruf mengatakan, proses rehabilitasi korban LGBT di antaranya dengan pembinaan. MUI pun siap berkerjasama dengan berbagai pihak, mulai swasta hingga pemerintah.
Pembinaan itu, jelasnya, meliputi sisi keagamaan, kemanusiaan, keberadaban, serta kejiwaan. Di antaranya akan dilakukan bersama ormas Islam, masjid-masjid, termasuk berbagai majelis taklim. “Semuanya ikut (terlibat),” imbuhnya.
Soal teknis dan mekanisme pembinaan itu, kata Ma’ruf, segera dirumuskan pasca pertemuan dengan pimpinan ormas-ormas Islam tersebut. Termasuk pengadaan tempat-tempat rehabilitasi. [Baca: Pemerintah Didorong Menegaskan LGBT sebagai Kejahatan Lewat UU]
Meski selama ini, akunya, MUI belum pernah membina secara khusus korban LGBT, namun MUI sudah berpengalaman terkait pembinaan.
“Seperti (membina) aliran sesat itu, kan, kita kembalikan, kerjasama dengan kepolisian. Seperti radikalisme juga. Ini (pengidap LGBT) juga kita anggap orang yang harus dikembalikan,” jelasnya.
Diberitakan media ini sebelumnya, MUI dan Ormas Islam Desak Pemerintah Larang Propaganda LGBT.*