Hidayatullah.com– Ketua Umum Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS), KH Athian Ali, berkeyakinan, tidak ada muslim yang tertarik bergabung dengan kelompok Syiah. Kecuali karena tiga kemungkinan.
Demikian disampaikan pada deklarasi dan pengukuhan pengurus ANNAS Bekasi Raya di Masjid Nurul Islam, Islamic Center KH Noer Ali Bekasi, Jawa Barat, Ahad (21/02/2016).
Kemungkinan pertama, kata Athian, jika seseorang tidak mengenal Islam dan fungsi al-Qur’an dengan benar.
Kedua, jelasnya, jika seseorang itu tidak faham dengan Syiah.
“Kalau ada orang meragukan kesesatan Syiah, berarti mereka tidak kenal Syiah,” ungkapnya.
“Atau (ketiga) ia tertipu oleh taqiyah orang Syiah,” lanjutnya.
Untuk itu, ia meminta pemerintah bersikap tegas terhadap kesesatan Syiah karena berpotensi menimbulkan konflik horizontal di tengah masyarakat.
“Pemerintah harus tahu, tidak akan pernah rela seorang Muslim yang (jika) agamanya dihina, dilecehkan, dinistai, dinodai,” tegasnya.
Athian menyatakan, keberadaan ANNAS bertujuan menjaga keutuhan negeri serta membantu pemerintah.
“Agar terjaga kedamaian dan tidak terjadi kasus Sampang selanjutnya,” papar pria yang mengaku sudah sekitar 30 tahun mengikuti perkembangan Syiah di Indonesia ini.
Ia menyatakan, ANNAS akan membubarkan diri dengan sendirinya manakala di Indonesia sudah tidak ada lagi orang atau kelompok Syiah.
“Namun selama di suatu tempat terdapat Syiah, di situ akan ada ANNAS,” pungkas Athian.*