Hidayatullah.com–Pemimpin Islam yang baik adalah fakta. Hal itu terbukti sejak zaman para sahabat Nabi dan bisa ditemui hingga sekarang di beberapa wilayah Nusantara.
Demikian ditegaskan oleh Wakil Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof. Dr KH. Didin Hafidhuddin di Masjid al-Hijri II Bogor, Selasa (13/04/2016).
Menurut Kiai Didin, hal ini harus disampaikan ke masyarakat menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta dan untuk menepis anggapan bahwa tidak ada figur pemimpin Islam yang baik.
“Kalau pemimpin Islam berhasil itu fakta sedang pemimpin kafir berhasil itu pencitraan saja. Tidak ada itu,” ucap Kiai Didin sambil menyebut beberapa kepala daerah Muslim yang berhasil mengemban amanah mereka.
Di hadapan puluhan mahasiswa dan dosen UIKA, sebagai seorang Muslim, Kiai Didin mengaku kecewa atas propaganda sebagian media yang mengatakan lebih baik pilih pemimpin kafir yang jujur daripada pemimpin Muslim yang korupsi.
“Ini sudah keterlaluan. Siapa bilang pemimpin kafir itu jujur? Siapa bilang semua pemimpin Muslim itu tidak baik?” tolak Pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa dan Sarjana (PPMS) Ulil Albab Bogor dengan nada tanya.
Untuk itu Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) tersebut mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya warga Jakarta untuk berhati-hati dalam urusan memilih pemimpin.
“Jadi ini bukan sekadar yang penting bukan Ahok lagi. Tapi harus jelas bahwa pemimpin kita itu pemimpin Muslim yang taat agama dan keluarganya baik,” lanjut Kiai Didin memberi arahan.
“Kalau salah maka dia jadi bumerang lagi yang makin melemahkan umat Islam,” imbau Ketua Dekan Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor tersebut.
Terakhir, Kiai Didin berharap kaum Muslimin bisa bersatu mengutamakan maslahat umat yang lebih besar daripada kepentingan kelompok atau golongan tertentu.
“Mari terus mendukung perjuangan ini, setidaknya dengan doa-doa dari umat Islam. Semoga Jakarta secara khusus bisa dipimpin oleh pemimpin Muslim yang taat beragama,” tutup Kiai Didin.*/Masykur