Hidayatullah.com– Indonesia didapuk sebagai tuan rumah pada perhelatan Musabaqah Al-Qur’an dan Hadits Internasional Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Al-Saud ke-7, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin-Kamis (18-21/04/2016).
Dalam musabaqah yang diikuti 103 peserta dari 18 negara se-Asia Pasifik itu, Indonesia optimis mampu mempertahankan predikat juara umum yang diraih tahun sebelumnya.
“Mudah-mudahan ya! Tapi tadi persaingannya luar biasa ketat, walaupun Indonesia memang diseleksi lebih dulu sebelumnya di tingkat nasional,” ujar Ketua Panitia Pelaksana, Dr Soabah Syamsi, kepada hidayatullah.com di sela-sela lomba, Rabu (20/04/2016).
Salah satu peserta yang mendapat apresiasi, kata dia, berasal dari Kirgistan. Pasalnya, peserta tersebut tidak bisa berbahasa Arab atau Inggris, namun dapat melafalkan ayat al-Qur’an dengan sangat baik.
“Salah satu dewan juri yang juga Imam Masjid Nabawi mengapresiasi khusus ke peserta itu, karena yang lain, kan, rata-rata bisa bahasa Arab ya,” tukas Soabah.
“Tadi ada juga dari Thailand, Malaysia, termasuk dari Australia yang bagus sekali. Tapi itu menurut penilaian saya ya, belum tahu kalau menurut dewan juri,” tambahnya.
Sebagai panitia, Soabah mengaku, menghormati dan mengapresiasi siapa pun yang akan menjadi juara umum nantinya. Karena, selain tidak boleh memihak, pihaknya juga tidak bisa ikut andil dalam penentuan pemenang, semua keputusan ada di tangan dewan juri.
Ia menjelaskan, penilaian dalam musabaqah tersebut terdiri dari beberapa aspek, seperti tajwid, lahjah, tartil, tahsin dan sebagainya.
“Tidak hanya enak didengar saja, tapi juga harus sesuai dengan kaidah-kaidahnya,” imbuhnya.
Rencananya, pengumuman pemenang akan diselenggarakan pada Kamis (21/04) besok di Istana Wakil Presiden. Insya Allah akan dihadiri langsung oleh Wapres Jusuf Kalla beserta tamu undangan dari Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia.*