Hidayatullah.com– Jenazah mantan Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Ali Mustafa Ya’qub dimakamkan di belakang Masjid Muniroh Salamah, Kompleks Pesantren Darussunnah, Tanggerang Selatan, Banten, Kamis (28/04/2016) sekitar pukul 13.00 WIB.
Suasana haru menyelimuti saat para ulama, santri, dan ratusan pelayat mengiring kepergian almarhum menuju pemakaman. Isak tangis dan lantunan kalimat tahlil pengantar bersahutan.
Perwakilan keluarga sekaligus santri senior di Pesantren Darussunah, Ali Nurdin mengungkapkan, almarhum sudah jauh hari menyiapkan pemakamannya.
“Jauh-jauh hari sudah siapkan makam, sejak dua tahun lalu. Para santri juga sudah tahu,” ujarnya kepada para wartawan termasuk hidayatullah.com.
Ali mengatakan, almarhum semasa hidup mempunyai riwayat penyakit diabetes.
“Hanya diabetes. Kadang juga sering kecapekan, itu pun langsung istirahat,” jelasnya.
Almarhum, kata dia, meninggalkan seorang putri bernama Ziaul Haromain, 25 tahun, yang mengajar di Darul Uloom, New York.
Ia dan seluruh keluarga besar pesantren mengaku sangat kehilangan dengan sosok ahli hadits tersebut.
“Di mata kami, almarhum tidak saja sebagai guru, tapi juga orangtua bagi kami,” pungkas Ali.
Turut hadir pada mengikuti prosesi pemakaman Prof. Nasaruddin Umar (Imam Besar Istiqlal), KH. Ma’ruf Amin (Ketua Umum MUI), KH. Cholil Nafis, Asrorun Niam, dan perwakilan Etase Dubes Saudi Arabia. [Baca: Innalillahi…! KH Ali Mustafa Ya’qub Berpulang, Umat Islam Berduka]*